Rayuan Ditolak Yordania dan Mesir, Trump Mau 'Lempar' 100.000 Warga Palestina di Gaza ke Albania
Kebutuhan tinggi Albania akan tenaga kerja, dinilai Trump bisa terpenuhi dengan mengirim pengungsi warga Gaza yang terusir agresi Israel ke negara itu
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Rayuan Ditolak Yordania dan Mesir, Trump Mau 'Lempar' 100.000 Warga Palestina di Gaza ke Albania
TRIBUNNEWS.COM - Penolakan tegas dari Yordania dan Mesir soal permintaan untuk menampung ratusan ribu pengungsi warga Jalur Gaza, Palestina, tak membuat Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengurungkan wacana tersebut.
Rencana pemindahan warga Gaza, yang disebut PBB berbau pembersihan etnis, tetap diupayakan Trump dengan melobi sejumlah negara lain meski secara geografis berjauhan dari Palestina.
Baca juga: Media Israel: Merasa Sia-sia, IDF Angkat Kaki dari Poros Netzarim Pemisah Gaza Sambil Menangis
Belakangan, media Israel berbahasa Ibrani, Channel 12 melaporkan kalau pemerintahan Donald Trump berupaya untuk memindahkan 100.000 warga Palestina dari Gaza ke Albania, negara di Eropa bagian tenggara, tepatnya di Semenanjung Balkan.
Hebrew Channel 12, mengutip sumber-sumber Israel, mengatakan kalau di antara negara-negara di mana warga Gaza akan dimukimkan kembali – menurut rencana Trump – adalah Albania.
Laporan media tersebut mengindikasikan kalau kebutuhan mendesak Albania akan tenaga kerja akan dimanfaatkan untuk memindahkan 100.000 warga Palestina ke sana.
Laporan tersebut mengatakan bahwa pemerintahan Trump sedang mengadakan pembicaraan dengan pemerintah Albania mengenai hal ini.
Yordania-Mesir yang Berani Tolak Seruan AS
Sebelum Albania, Trump diketahui 'merayu' negara-negara tetangga Palestina, khusunya Mesir dan Yordania untuk mau menampung para pengungsi Gaza.
Yordania dan Mesir dilaporkan menolak seruan AS ini.
Atas hal itu, Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas mengapresiasi posisi Yordania dan Mesir yang berani menolak permintaan AS terkait pengungsi Gaza yang terusir akibat agresi militer Israel.
Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump menyatakan kalau dia telah berbicara dengan Raja Abdullah II dari Yordania mengenai pemindahan orang-orang dari Jalur Gaza yang hancur ke negara-negara tetangga.
Baca juga: Ratusan Ribu Warga Gaza kembali ke Utara, Ben-Gvir: Hamas Menang Mutlak, Israel Menyerah Sepenuhnya
Trump mengindikasikan kalau dia juga akan berbicara dengan Presiden Mesir mengenai hal tersebut.
Yordania dan Mesir belakangan dilaporkan menolak permintaan Trump ini.
"Mesir dan Yordania menolak menggusur warga Palestina atau mendorong pemindahan mereka dari tanah mereka, setelah perjanjian gencatan senjata yang berlangsung selama lebih dari 15 bulan," tulis laporan Khaberni, Senin (27/1/2025).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.