'Jamu' Israel, AS: Tak Ada Jaminan Gencatan Senjata dengan Hamas akan Bertahan di Gaza
Sikap putar haluan AS ini terjadi saat Hamas menyatakan siap untuk kembali berunding dalam putaran dua perundingan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
'Jamu' Israel, AS: Tak Ada Jaminan Gencatan Senjata dengan Hamas akan Bertahan di Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS), pihak ketiga dalam konflik Israel-Hamas dalam Perang Gaza, kini berbalik arah dari sikap awalnya di peperangan tersebut.
Jika sebelumnya AS, di bawah komando Presiden Terpilih, Donald Trump, lantang meminta Israel dan Hamas untuk melaksanakan gencatan senjata dengan kerangka pertukaran sandera-tahanan yang akhirnya terwujud pada 19 Januari 2025 dalam putaran pertama, Washington kini tidak memberi jaminan kalau gencatan senjata akan terus berlangsung.
Baca juga: Pejabat Israel: Tahap Dua Pertukaran Sandera dengan Hamas Potensial Gagal Sebelum Dimulai
Sikap putar haluan AS ini terjadi saat Hamas menyatakan siap untuk kembali berunding dalam putaran dua perundingan pertukaran sandera-tahanan dengan Israel.
Sebagai gambaran, putaran pertama pertukaran sandera-tahanan ini diklaim Hamas sebagai kemenangan rakyat Palestina.
Sejumlah entitas Israel, termasuk para menteri dari sayap kanan ultranasionalis ekstremis yang belakangan mengundurkan diri dari koalisi kabinet, menilai pembebasan para tahanan Palestina ini adalah wujud nyata dari kekalahan militer Israel dalam agresi militernya di Gaza.
Baca juga: Media Israel: Merasa Sia-sia, IDF Angkat Kaki dari Poros Netzarim Pemisah Gaza Sambil Menangis
Sesuai kesepakatan, pada gencatan tahap pertama selama 42 hari, Hamas akan membebaskan 33 sandera dan Israel melepaskan lebih dari 2.000 tahanan.
Hingga pertukaran keempat tahap pertama pada Sabtu (1/2/2025),, sudah 17 sandera Israel dan 400 tahanan Palestina dibebaskan.
Negosiasi gencatan senjata tahap kedua akan dimulai pada Selasa pekan depan untuk pembebasan 60 sandera yang masih tersisa. Perundingan termasuk penarikan seluruh pasukan Israel dari Gaza.
Sejauh ini gencatan senjata Hamas-Israel yang mengakhiri pertempuran selama 15 bulan terakhir berjalan sesuai rencana meski terjadi sejumlah insiden yang membuat kedua pihak saling tuding melanggar kesepakatan.
Terkait negosiasi tahap kedua, dua sumber senior Hamas mengonfirmasi kalau kelompok perlawanan Palestina itu itu siap memulai putaran kedua negosiasi dengan Israel sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata Gaza.
Seorang pejabat senior Hamas, yang berbicara dengan syarat anonim, dilansir RNTV, Selasa (4/2/2025) menyatakan, "Pembicaraan tahap kedua akan dimulai hari ini. Hamas memberi tahu para mediator selama pertemuan baru-baru ini di Kairo bahwa kami siap untuk memulai putaran negosiasi berikutnya."
Sumber Hamas lainnya menambahkan, "Kami menunggu mediator untuk memulai perundingan. Delegasi Hamas siap dan berkomitmen untuk melaksanakan kesepakatan."
Jamu Netanyahu, Trump Tak Jamin Gencatan Senjata Langgeng
Namun, kesiapan Hamas ini disambut pesimisme AS yang awalnya getol menyerukan gencatan senjata dalam Perang Gaza Israel-Hamas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.