Trump: Saya Cinta Israel, Netanyahu: Dia Teman Terbesar dalam Sejarah Israel, Kami Sepakat Soal Iran
Trump mengatakan kalau dia mencintai Israel dan akan segera mengunjunginya, begitu pula Jalur Gaza dan negara-negara di Timur Tengah.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Trump: Saya Cinta Israel, Netanyahu: Dia Teman Terbesar dalam Sejarah, Kami Sepakat Soal Iran
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saling melempar pujian saat keduanya bertemu di Gedung Putih, Rabu (5/2/2025).
Kedatangan Netanyahu ini menjadi kunjungan kenegaraan pertama oleh seorang pemimpin luar negeri ke Donald Trump sejak dia dlantik menjadi presiden AS, dua minggu lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Donald Trump dan Benjamin Netanyahu membahas sejumlah hal, khususnya terkait soal Gaza.
Baca juga: Media Israel Ungkap 3 Lokasi di Afrika Buat Warga Palestina: PBB Endus Pembersihan Etnis di Gaza
"Trump mengatakan kalau dia mencintai Israel dan akan segera mengunjunginya, begitu pula Jalur Gaza dan negara-negara di Timur Tengah," kata laporan Khaberni, dikutip Kamis (6/2/2025).
Dia menambahkan dalam pernyataan di sela-sela pertemuannya dengan Netanyahu, kalau dia ingin mengubah Gaza yang luluh lantak akibat perang sengit selama 16 bulan antara Hamas dan Israel, menjadi kawasan wisata layaknya Riviera di Italia.
Trump juga menyinggung hal kontroversial soal pengakuan AS terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat.
"Kami akan segera mengeluarkan keputusan apakah kami akan mengakui kedaulatan Israel atas Tepi Barat," katanya.
Baca juga: Operasi Militer IDF di Tepi Barat Cuma Kedok, Israel Mau Caplok Seluruh Wilayah Palestina

Sepakat Soal Iran
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan kalau Donald Trump adalah 'teman terbesar' di Gedung Putih dalam sejarah Israel.
Ia juga memuji sosok Trump sebagai orang yang berjasa memulangkan para sandera Israel di tangan Hamas lewat kesepakatan gencatan senjata di dalam kerangka pertukaran sandera dan tahanan.
Netanyahu juga memuji Trump yang akhirnya mencabut aturan pengetatan pengiriman amunisi dan senjata AS ke Israel.
"Kepemimpinan Trump membantu memulangkan "para sandera" dan mencabut larangan amunisi yang dirampas dari Israel," kata dia.
Netanyahu menambahkan, manuver Trump yang membuat AS ke luar dari perjanjian nuklir dengan Iran adalah hal logis.
"Di bawah kepemimpinan Trump, Israel telah mencapai empat perjanjian perdamaian bersejarah. Kami memerangi musuh bersama dan mengubah wajah Timur Tengah. Kami menghancurkan Hamas, Hizbullah, dan sisa senjata Assad di Suriah," kata Netanyahu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.