Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Trump: Saya Cinta Israel, Netanyahu: Dia Teman Terbesar dalam Sejarah Israel, Kami Sepakat Soal Iran

Trump mengatakan kalau dia mencintai Israel dan akan segera mengunjunginya, begitu pula Jalur Gaza dan negara-negara di Timur Tengah.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Trump: Saya Cinta Israel, Netanyahu: Dia Teman Terbesar dalam Sejarah Israel, Kami Sepakat Soal Iran
khaberni/tangkap layar
SALING MEMUJI - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saling memuji saat bertemu di Gedung Putih, Washington DC, AS, Rabu (5/2/2025). Netanyahu menyebut Trump sebagai teman terbesar di AS dalam sejarah Israel. 

Netanyahu mengklaim, capaian-capaian itu membuat Israel kini lebih kuat dari sebelumnya dan poros perlawanan yang dipimpin Iran.

Iran, musuh utama Israel di kawasan, kata dia, kini lebih lemah dari sebelumnya.

Netanyahu juga menyinggung sejumlah sosok dan ikon perlawanan seperti kepala polit biro Hamas, Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah yang dieleminasi Israel.

Netanyahu menyatakan, sosok-sosok perlawanan terhadap pendudukan Israel itu adalah tokoh teroris.

"Haniyeh, Sinwar dan Nasrallah sudah pergi, kami menghancurkan Hamas dan Hizbullah dan melenyapkan teroris yang dicari oleh Amerika Serikat," katanya.

"Kami (AS-Israel) sepenuhnya memahami satu sama lain mengenai Iran, yang mencoba membunuh kami," kata Netanyahu.

 Trump Dapat Hadiah Pager Emas

Netanyahu juga memberi Donald Trump hadiah dalam pertemuan tersebut berupa pager emas dan pager biasa.

Berita Rekomendasi

Pemberian hadiah pager itu tampaknya merujuk pada serangan pager September 2024 di Lebanon.

Presiden AS sebut serangan yang menewaskan seorang gadis berusia 10 tahun dan melukai ribuan orang tersebut sebagai 'operasi besar'.

Menurut berita Channel 12, presiden AS sebagai balasannya memberikan Netanyahu foto mereka berdua dari kunjungan perdana menteri, dengan dedikasi "Untuk Bibi, seorang pemimpin besar".

Donald Trump dilaporkan menggambarkan serangan Lebanon sebagai "operasi besar".

Pada 17 September 2024, ribuan pager meledak di seluruh Lebanon, menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 3.000 lainnya.

Keesokan harinya, walkie-talkie meledak , termasuk di pemakaman beberapa orang yang meninggal pada hari sebelumnya, menyebabkan sedikitnya 20 orang lainnya meninggal.

Operasi tersebut ditujukan kepada anggota Hizbullah Lebanon.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas