Selama 6 Bulan Operasi Kursk Ukraina, Rusia Kehilangan 40.000 Tentara Juga Ratusan Tank
Moskow hampir kehilangan 40.000 tentara selama periode tersebut, sejak dimulainya operasi tersebut enam bulan lalu, yakni pada Selasa (6/8/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie

Syrskyi melaporkan kerugian Korea Utara juga cukup besar, dengan sekitar 4.000 tentara tewas atau terluka.
Dari tiga brigade yang terlibat, satu brigade diduga hancur, sementara dua brigade lainnya kehilangan kemampuan tempurnya.
Akibatnya, unit Korea Utara ditarik dari zona perang.
Posisi Pasukan Ukraina
Hingga 6 Februari, pasukan Ukraina telah berhasil menguasai ratusan kilometer persegi zona penyangga di Rusia.
Keberhasilan ini menunjukkan kemajuan signifikan yang telah dicapai oleh Ukraina selama operasi Kursk, meskipun tantangan dan risiko yang ada masih tetap besar.
Dengan kerugian yang dialami Rusia dan dukungan dari sekutu, situasi di medan perang ini terus berkembang.
Hasilnya akan sangat bergantung pada strategi serta keputusan yang diambil oleh kedua belah pihak dalam waktu mendatang.
Rencana Trump Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Minggu depan, Amerika Serikat (AS) akan mengungkapkan rencana Presiden Donald Trump untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina yang hampir berumur 3 tahun.
Utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Ukraina dan Rusia, Keith Kellogg mengonfirmasi bahwa ia akan berbicara di Konferensi Keamanan Munich pada Jumat-Minggu (14-16/2/2025), Bloomberg melaporkan.
Di konferensi tersebut, ia akan mengungkapkan rencana Trump untuk mengakhiri perang di Ukraina yang sudah berlangsung hampir tiga tahun.
Baca juga: Sosok di Balik Rencana Pengusiran Warga Gaza Terungkap, Bukan Trump ataupun Netanyahu
Kellogg berharap bisa membahas tujuan utama Trump dalam menghentikan "perang berdarah dan mahal" ini.
Ia juga menyatakan akan bertemu dengan sekutu-sekutu AS yang siap bekerja sama dalam menyelesaikan konflik ini.
Sejak pengumuman partisipasi Kellogg di konferensi tersebut, banyak yang berspekulasi tentang apa yang akan diungkapkan.
Beberapa sumber yang dekat dengan isu ini menyebutkan bahwa rencana Trump mungkin melibatkan pembekuan permusuhan sementara dan membiarkan wilayah yang dikuasai Rusia dalam "ketidakpastian."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.