Mesut Ozil Terjun ke Dunia Politik, Bergabung Partai Berkuasa Turki Jadi Pembuat Keputusan Senior
Pesepakbola Mesut Ozil, pemenang Piala Dunia bersama Jerman, telah memasuki dunia politik di Turki dengan menjadi pembuat keputusan senior
Editor: Muhammad Barir

Mesut Ozil Terjun ke Dunia Politik, Bergabung Partai Berkuasa Turki Jadi Pembuat Keputusan Senior
TRIBUNNEWS.COM- Mantan Pesepakbola Mesut Ozil yang pernah meraih Piala Dunia bersama Jerman, telah memasuki dunia politik di Turki dengan menjadi pembuat keputusan senior di partai yang berkuasa di negara itu.
Mantan bintang Real Madrid itu bergabung dengan komite eksekutif dan pengambil keputusan pusat AKP selama kongres di Ankara.
Ozil bergabung dengan komite keputusan pusat dan eksekutif Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pada kongres di Ankara pada hari Minggu, di mana Presiden Recep Tayyip Erdogan terpilih kembali sebagai ketua partai untuk kesembilan kalinya.
Pemain sepak bola Jerman-Turki ini telah menjalin hubungan dekat dengan Erdogan selama beberapa tahun.
Pada tahun 2019, presiden tersebut menjadi pendamping pria di pernikahan Ozil dengan mantan Miss Turki Amine Gulse.
Selama karier sepak bolanya yang gemilang, ia bermain untuk Real Madrid, Arsenal, dan Fenerbahce, di antara klub-klub lain, memenangkan gelar La Liga Spanyol dan empat trofi Piala FA Inggris.
Ia bermain 92 kali untuk tim nasional Jerman, memenangi Piala Dunia pada tahun 2014, dan memenangi gelar pemain terbaik tim nasional Jerman sebanyak lima kali.
Namun, hubungannya dengan tim nasional memburuk setelah Piala Dunia 2018, ketika Ozil pensiun dari sepak bola internasional, dengan tuduhan bahwa media Jerman dan asosiasi sepak bola, DFB, telah melakukan diskriminasi rasial terhadapnya.
"Saya orang Jerman saat kami menang, dan seorang imigran saat kami kalah," katanya saat itu.
Episode ini terjadi beberapa minggu setelah Ozil dan Ilkay Gundogan dari Manchester City, pemain internasional Jerman lainnya keturunan Turki, dikritik di Jerman setelah terlihat bertemu dengan Erdogan.
"Pekerjaan saya adalah pemain sepak bola dan bukan politisi, dan pertemuan kami bukanlah bentuk dukungan terhadap kebijakan apa pun," kata Ozil saat itu.
"Perlakuan yang saya terima dari DFB dan banyak pihak lain membuat saya tidak ingin lagi mengenakan seragam tim nasional Jerman. Saya merasa tidak diinginkan dan berpikir apa yang telah saya capai sejak debut internasional saya pada tahun 2009 telah dilupakan."
Sejak itu, Ozil telah melakukan sejumlah intervensi pada masalah politik dan hak asasi manusia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.