Israel Ancam Caplok Lebih Banyak Wilayah Gaza jika Hamas Tak Bebaskan Sandera yang Tersisa
Jika kelompok Hamas tidak membebaskan sandera yang tersisa, Israel mengancam akan mengambil lebih banyak wilayah di Gaza.
Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

TRIBUNNEWS.COM - Israel mengancam akan mengambil lebih banyak wilayah di Gaza jika kelompok militan Palestina, Hamas, terus menolak membebaskan sandera yang tersisa.
Ancaman tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, Selasa (25/3/2025).
Ia berbicara saat para mediator melanjutkan upaya untuk menyelamatkan kesepakatan gencatan senjata Gaza yang hancur setelah dimulainya kembali perang udara dan darat oleh Israel pada 18 Maret 2025.
Selain itu, Israel dan Hamas juga gagal menyetujui persyaratan untuk perpanjangan gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan.
Israel mengatakan tidak akan pernah lagi menerima pemerintahan Hamas dan kekuatan militer di Gaza setelah serangan lintas perbatasan yang dilakukan militan pada 7 Oktober 2023.
"Jika Hamas terus bersikap keras kepala, maka mereka akan membayar harga yang sangat mahal dan semakin tinggi dengan mengambil alih wilayah (oleh Israel) dan menyingkirkan militan dan infrastruktur teror hingga mereka menyerah sepenuhnya," kata Katz dalam sebuah video yang dilaporkan oleh media Israel, Selasa.
Serangan Israel Tewaskan Banyak Orang di Gaza
Serangan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 65 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, kata Kementerian Kesehatan Gaza, Senin (24/3/2025).
Dalam waktu kurang dari seminggu operasi udara dan darat sejak Israel memutuskan gencatan senjata dengan Hamas, pasukannya telah menewaskan ratusan orang di Gaza — sehingga jumlah korban tewas akibat perang selama 17 bulan melonjak hingga di atas 50.000 orang.
Sementara itu, para pejabat mengatakan Mesir telah mengajukan usulan baru untuk mencoba dan mengembalikan gencatan senjata ke jalurnya.
Hamas akan membebaskan lima sandera yang masih hidup, termasuk seorang warga Amerika-Israel, sebagai imbalan atas izin Israel untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan penghentian pertempuran selama seminggu, kata seorang pejabat Mesir pada hari Senin.
Baca juga: PMII Serukan Boikot Nasional Sebagai Bentuk Protes Terhadap Genosida Israel di Gaza
Diberitakan AP News, Israel juga akan membebaskan ratusan tahanan Palestina.
Seorang pejabat Hamas mengatakan kelompok itu telah "merespons secara positif" terhadap usulan tersebut, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Kedua pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang memberi keterangan kepada media mengenai pembicaraan tertutup tersebut.
Di sisi lain, militer Israel mengatakan seorang pemimpin senior Hamas yang tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah sakit di Jalur Gaza bertanggung jawab atas keuangan kelompok itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.