Israel Ancam Caplok Lebih Banyak Wilayah Gaza jika Hamas Tak Bebaskan Sandera yang Tersisa
Jika kelompok Hamas tidak membebaskan sandera yang tersisa, Israel mengancam akan mengambil lebih banyak wilayah di Gaza.
Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

Ismail Barhoum tewas dalam serangan Israel pada Minggu (23/3/2025) malam di Rumah Sakit Nasser, tempat Hamas mengatakan ia tengah menjalani perawatan.
Serangan itu juga menewaskan seorang remaja laki-laki yang sedang dalam pemulihan pascaoperasi.
Militer mengatakan pada hari Senin bahwa Barhoum mengawasi keuangan Hamas di Gaza dan mentransfer dana ke sayap militernya.
Dikatakan bahwa ia juga menjabat sebagai kepala pemerintahan Hamas di Gaza setelah menggantikan pejabat senior lainnya yang tewas dalam serangan minggu lalu.
Juru bicara militer Israel, Letkol Nadav Shoshani, membantah bahwa Barhoum menerima perawatan medis di rumah sakit, dan mengatakan ia telah berada di sana selama berminggu-minggu untuk bertemu dengan militan senior lainnya.
Israel telah menewaskan sebagian besar pemimpin tinggi Hamas dan sejumlah komandan tingkat menengah selama perang yang berlangsung selama 17 bulan.
Kelompok tersebut masih dapat dengan cepat menegaskan kembali kendali atas wilayah tersebut selama gencatan senjata yang berlaku pada bulan Januari.
Baca juga: Hamas Rilis Video 2 Sandera Israel Duduk di Lantai Saat IDF Makin Gelap Mata Bombardir Gaza

Diketahui, militer Israel mengatakan pada minggu lalu bahwa pasukannya telah memulai operasi darat terfokus di Jalur Gaza tengah dan selatan setelah melanjutkan pemboman di daerah kantong yang terkepung itu yang telah menewaskan ratusan warga Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tujuan dari operasi baru ini adalah untuk memaksa militan membebaskan sandera yang tersisa.
Serangan terbaru ini merupakan salah satu yang paling mematikan sejak konflik dimulai 17 bulan lalu.
Hamas masih menyandera 59 orang, dengan 24 orang diperkirakan masih hidup, di antara lebih dari 250 orang yang disandera dalam serangannya pada 7 Oktober 2023 di Israel.
Sebagian besar sisanya telah dibebaskan, atau jenazah mereka diserahkan, dalam pertukaran yang dinegosiasikan.
Serangan militer Israel berikutnya di Gaza telah menewaskan lebih dari 50.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan Gaza.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.