Perang Tak Kunjung Berakhir, Warga Gaza Rayakan Idul Fitri dengan Stok Makanan yang Menipis
Persediaan makanan warga Palestina di Gaza semakin menipis ketika mereka saat ini tengah merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Penulis: Nuryanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto

Diberitakan Al Jazeera, pasukan Israel terus menyerang di Jalur Gaza.
Serangan 24 jam yang mematikan, terutama di Khan Younis, di mana pasukan Israel menyerang tujuh rumah dari keluarga yang berbeda.
Hal ini terjadi selama Idul Fitri, saat warga Palestina saling mengunjungi, meskipun saat itu sedang perang dan risikonya tinggi.
Serangan militer Israel di kamp pengungsi az-Zawayda dan Maghazi di Gaza tengah telah menewaskan dua orang dan melukai beberapa lainnya.
Serangan ini menyusul serangkaian serangan dini hari di atau dekat Khan Younis yang menewaskan sembilan orang.
Terjadi pula penembakan artileri tanpa henti di bagian tengah Jalur Gaza, di Nuseirat, dan di daerah yang sangat dekat dengan Koridor Netzarim.
Ledakan terdengar di Deir el-Balah, dan tiga petani tewas di daerah tersebut.
Menurut tim Pertahanan Sipil dan paramedis, sangat berbahaya untuk pergi dan mengambil jenazah mereka.
Jenazah warga Palestina yang terbunuh di kamp pengungsi Maghazi di Gaza tengah dipindahkan ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa (di Deir el-Balah).
Baca juga: Tentara Cadangan Israel Tolak Kembali Perang ke Gaza: Apa Alasannya?

Netanyahu Ajukan Syarat untuk Mengakhiri Perang
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan melanjutkan operasi militer sambil berunding.
Ia menolak klaim bahwa Israel tidak ingin mengakhiri perang, sambil mengajukan persyaratan yang jauh melampaui perjanjian gencatan senjata dan telah ditolak oleh Hamas.
"Hamas akan melucuti senjatanya. Para pemimpinnya akan diizinkan keluar."
"Kami akan menjaga keamanan umum di Jalur Gaza dan mengizinkan terlaksananya rencana (Presiden Donald) Trump," kata Netanyahu dalam rapat Kabinet.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengusulkan agar penduduk Gaza dimukimkan kembali di negara lain sehingga AS dapat membangun kembali Gaza untuk orang lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.