BlackBerry Antisadap Bakal Dijual Bebas
Di acara Mobile World Congress 2014, Barcelona, akhir Februari lalu, muncul Blackphone
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Mencuatnya kasus penyadapan dan spionase oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat terhadap jutaan orang, termasuk penduduk dan sekutunya sendiri, telah mendorong banyak perusahaan untuk merancang ponsel anti-sadap.
Di acara Mobile World Congress 2014, Barcelona, akhir Februari lalu, muncul Blackphone, ponsel berbasis Android yang dibikin Silent Circle dan Geeksphone. BlackPhone diklaim anti-sadap karena mengenkripsi semua komunikasi penggunanya.
Di Jerman, Kanselir Angela Merkel sudah beralih dari Nokia ke BlackBerry sejak skandal penyadapan NSA atas dirinya dibcorkan Edward Snowden. BlackBerry Z10 Merkel dirancang oleh perusahaan bernama Secusmart GmbH dengan harga retail sekitar Rp31 juta.
Dengan sistem yang dikembangkan Secusmart, informasi rahasia tak disimpan di memory internal ponsel, melainkan di kartu microSD khusus yang tak akan bisa diakses pihak lain seandainya pun mereka berhasil meretas sistem operasi ponsel. Selain menyasar para pejabat penting, perusahaan tersebut kini juga menargetkan pengguna reguler atau masyarakat biasa, dan terutama perusahaan.
Agar lebih dikenal masyarakat umum, Secusmart akan memamerkan teknologi tersebut dalam pameran teknologi CeBIT di Hanover, Jerman, 10-14 Maret mendatang.
Bekerjasama dengan operator Vodafone, Secusemart berencana meluncurkan aplikasi Secure Call yang bisa digunakan konsumen Android, iOS dan Windows Phone.
“Secure Call adalah senjata efektif melawan penyadapan telepon bagi orang yang ingin melindungi kekayaan intelektualnya,” kata CEO Vodafone Deutcschland Jens Schulte-Bockum. Pada awalnya, Secure Call hanya akan tersedia di Jerman.
Agar bisa menggunakan Secure Call, Vodafone akan mengenakan biaya sekitar Rp157.000 per bulan kepada pelanggannya. Di acara CeBIT, Vodafone juga menawarkan Secure SIM yang bisa mengenkripsi email, VPN dan lain-lain secara lebih mudah.
Kepada Bloomberg, CEO Secusmart Hans-Christoph Quelle mengakui enkripsi panggilan suara awalnya hanya memiliki pasar kecil dan peminatnya hanya dari kalangan intelijen. “Pasar yang sempit itu sekarang melebar. Kami ingin mencari konsumen swasta.”
Masih dari acara yang sama, Deutsche Telekom, operator terbesar pesaing Vodafone, juga akan mengumumkan aplikasi untuk mengamankan komunikasi telepon dan SMS. Demikian pula dengan KPN, perusahaan asal Belanda yang memiliki cabang di Jerman, berencana memasarkan kembali layan komunikasi aman milik Silent Circle. Layanan ini dipaketkan dengan ponsel Blackphone.
Untuk Anda yang belum tahu, Teknologi Secusemart yang dibenamkan pada BlackBerry Z10 Angela Merkel menggunakan kartu microSD sebagai komponen inti. Kartu tersebut berfungsi sebagai hard drive terpisah untuk menyimpan informasi rahasia yang tak bisa diakses oleh penyusup yang menjebol sistem operasi perangkat. Teknologi ini juga bisa mengenkripsi email, panggilan suara, catatan, data, daftar kontak, SMS, dan ketika Anda browsing internet.
Berkat sistemnya ini, Secusemart telah berhasil memasarkan lebih dari 2.000 perangkat BlackBerry yang telah dilengkapi chip khusus kepada pejabat Jerman di berbagai belahan dunia. Keberhasilan proyek ini tak terlepas dari sikap kooperatif BlackBerry. CEO BlackBerry sebelumnya, Thorsten Heins yang juga berkebangsaan Jerman bahkan secara khusus bertemu dengan Angela Merkel membahas hal tersebut.