Menteri Arief Yahya Wajibkan Airport Punya WiFi
Kelemahan Indonesia adalah kesiapan teknologi dalam hal ini infrastruktur di bidang informasi, komunikasi, dan teknologi
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – "Di airport harus ada wifi-nya". Menteri Pariwisata Arief Yahya melontarkan pernyataan itu saat serah terima jabatan (sertijab) dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II Mari Elka Pangestu, di Jakarta, Selasa (28/10/2014). Pernyataan tersebut memang terkesan erat dengan latar belakang Arief yang sebelumnya adalah CEO PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Namun, seperti diungkapkan Arief, salah satu kelemahan Indonesia adalah kesiapan teknologi dalam hal ini infrastruktur di bidang informasi, komunikasi, dan teknologi. Hal ini terlihat dari The Global Competitiveness Index (GCI) yang dikeluarkan World Economic Forum.
Pada daftar GCI, persaingan Indonesia dibanding negara-negara lainnya di dunia menempatkan Indonesia berada di peringkat 34 dari 144 negara. Ada beberapa sektor yang menjadi penilaian suatu negara dalam GCI. Menurut Arief, dari daftar tersebut ada tiga sektor yang nilai skornya lemah untuk Indonesia yaitu, infrastruktur, kesiapan teknologi (infrastruktur informasi, komunikasi, dan teknologi), serta kesehatan dan higienitas.
"Perbaikan infrastruktur ICT (information, communication, technology) bisa lebih mudah dan lebih murah, dibanding perbaikan hard infrastructure seperti perbaikan jalan," ungkapnya.
Salah satu contohnya perbaikan infrastruktur adalah penyediaan WIFI di bandara-bandara seluruh Indonesia. Selain itu juga, penggunaan teknologi informasi untuk kemudahan para turis. Arief memberi contoh kartu Octopus yang diterapkan di Hongkong. Dengan kartu ini, warga Hongkong maupun turis bisa memakainya untuk membayar kereta cepat, bus, sampai kapal feri, bahkan belanja di supermarket.
Di Indonesia, Arief menuturkan sinergi antara Telkom dan PT KAI (Kereta Api Indonesia) berupa penggunaan kartu pra bayar untuk commuterline. Hasilnya adalah peningkatan jumlah penumpang dan pendapatan.