Penjelasan Ilmiah Kenapa Abu Vulkanik Musuh bagi Pesawat
Jadwal penerbangan dari dan ke Surabaya pada H-1 Idul Fitri 2015 (Kamis, 16/7/2015) kacau balau
Editor: Fajar Anjungroso
Debu gunung berapi juga bisa merusak kaca depan pesawat. Debu silika memiliki kontur yang tajam. Jika ditabrak dengan kecepatan tinggi, maka kumpulan debu itu bisa membuat kaca depan pesawat tersayat-sayat, pandangan pilot pun jadi terbatas.
Abu vulkanik yang menempel di pesawat dalam jumlah banyak juga akan merusak aliran udara di sekitar badan pesawat dan justru menjadi penghambat laju (drag).
Pesawat yang baru saja melintasi area abu vulkanik, akan mendapatkan pengecekan secara menyeluruh. Hal ini untuk memastikan tidak ada residu-residu abu vulkanik yang menempel di badan pesawat.
Jika ada komponen-komponen yang terdampak, seperti rusak atau berubah bentuk karena terkikis, juga harus diganti secepatnya.
Dengan mengetahui dampak apa yang bisa disebabkan oleh abu vulkanik terhadap pesawat udara, maka penutupan wilayah udara dan bandara seperti yang dilakukan pihak Angkasa Pura II di bandara Juanda Surabaya adalah hal yang tepat. Keamanan adalah hal yang mutlak dalam setiap penerbangan.
Sejauh ini memang belum ada insiden pesawat jatuh yang dipicu oleh debu gunung berapi namun dari kasus-kasus sebelumnya yang dipaparkan di atas bisa jadi leading factor yang menimbulkan bahaya yang lebih besar.