Sosok Pejuang-pejuang Wanita Indonesia yang Turun ke Medan Perang Melawan Penjajah
Konon armadanya memiliki 100 kapal perang dan tiap kapal diawaki oleh 400 hingga 500 janda.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Banyak orang yang hanya mengenal RA Kartini sebagai sosok pejuang wanita di Indonesia.
Padahal, negeri ini memiliki segudang wanita-wanita perkasa yang turun langsung di palagan atau medan perang melawan para penjajah.
Berikut deretan para wanita perkasa tersebut
1. Keumalahayati
Ia lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati, anak Laksamana Mahmud Syah.
Ia mengenyam pendidikan di pusat pendidikan militer Aceh Baital Makdis. Setelah suaminya gugur di medan perang, Malahayati mengumpulkan para janda korban perang dan membentuk sebuah armada perang bernama Inong Balee.
Konon armadanya memiliki 100 kapal perang dan tiap kapal diawaki oleh 400 hingga 500 janda.
Di tangannyalah terbunuh Cornelis de Houtman, pemimpin salah satu kapal dagang Belanda yang datang ke Aceh.
2. Ladrang Mangungkung
Matah Ati, sebuah sendratari yang menceritakan kegagahan prajurit wanita di Kraton Surakarta. Sumber gambar: National Geographic Indonesia
Di masa pemerintahan Mangkunegara I di Kraton Surakarta, sang sultan memiliki keprihatinan terhadap nasib kaum wanita yang sangat dimarginalkan.
Salah satu cara untuk mengangkat derajat wanita ini, Mangkunegara I membuat sebuahh korps militer wanita yang diberi nama Ladrang Mangungkung.
Dalam buku Peter Carey yang berjudul Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855 disebutkan, korps yang disebut juga dengan Laskar Estri ini menjadi semacam pengawal sultan.
Dalam buku itu juga disebut bahwa prajurit wanita ini dibekali dengan sepucuk bedil. Mereka sangat terampil menembak sambil menunggang kuda.
3. Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi