Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Sabre, Pesawat Pembunuh MiG yang Terbunuh di Indonesia

Di awal tahun 1973 Indonesia mendatangkan 23 pesawat Avon Sabre dalam program yang dijuluki “Garuda Bangkit”.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kisah Sabre, Pesawat Pembunuh MiG yang Terbunuh di Indonesia
NET
F-86 Sabre 

Dalam satu bulan itu tim yang dibentuk harus melakukan gerakan-gerakan tersebut tanpa instruktur dan hebatnya penerbang-penerbang yang masuk dalam tim aerobatik Spirit 78baru mengantongi 200 jam terbang, kecuali sang leader Letkol Pnb. Soeyitno “Dragon”. Ia pun cuma mengantongi 500 jam terbang.

Pada akhirnya perjuangan sebulan dengan latihan yang digelar hanya dua kali, pertunjukan tim aerobatik Spirit 78 pada Ulang Tahun ABRI 5 Oktober 1978 sukses mereka pamerkan dengan beberapa manuver, seperti wing over, roll in box, clover, calypso pass, roll in trail, loop dan  bomb brust.

Kiprah Sabre di Indonesia sendiri konon didasari atas alasan politik. Indonesia yang dulu amat kental diperkuat oleh pesawat-pesawat pembom Tu-16 yang ditakuti itu diminta untuk menonaktifkan operasional Tu-16 sebelum akhirnya menerima hibah Sabre ini.

Walaupun sudah di embargo oleh Uni Soviet, AURI pada masa itu masih sanggup menerbangkan Tu-16 dengan kanibalisasi suku cadang hingga tahun 70-an.

Akhirnya kejayaan Sabre masa itu hanya tinggal kenangan.

Pesawat yang terkenal lincah nan gesit itu kini menjadi patung sebagai ikon di beberapa tempat di Tanah Air. Salah satunya juga menjadi penghuni museum pusat Dirgantara Mandala di Yogyakarta dan Lanud Iswahyudi Madiun.

Setelah dinon-aktifkannya Sabre dari jajaran AURI pada masa itu, Skadron 14 kemudian mengoperasikan Northrop F-5 Tiger II. Hingga saat ini pesawat tersebut masih menanti kepastian pengganti berikutnya.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas