Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengintip Kecanggihan Sang Naga India, Pesawat Penjaga Laut Benggala

Untuk kemampuan penindakan, Il-38SD mampu membopong dua rudal Kh-35E untuk anti kapal atau torpedo anti kapal selam.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Mengintip Kecanggihan Sang Naga India, Pesawat Penjaga Laut Benggala
Angkasa
Ilyushin Il-38SD. 

TRIBUNNEWS.COM - AL India yang bertanggungjawab untuk mengamankan wilayah laut dan juga memproyeksikan kekuatan negara besar tersebut, sudah lama menyadari pentingnya peran pesawat patroli maritim.

Pada 1973, AL India mengevaluasi tiga jenis pesawat sebagai calon MPA: Breguet Atlantiquedari Perancis, Nimrod dari Inggris, dan pesawat amfibi Beriev Be-12 dari Uni Soviet.

Dua pertama ditolak karena India tidak mau membayar dalam Franc atau Poundsterling, sementara Be-12 yang merupakan pesawat amfibi tidak punya jarak jangkau memadai.

India pun melirik Ilyushin Il-38 May yang juga dijuluki Orionski oleh Barat karena kemiripannya dengan P-3 Orion AL AS.

Awalnya Uni Soviet menolak karena stok Il-38 mereka tidak mencukupi, bahkan untuk operasional patroli maritim Armada Pasifik dan Laut Utara.

Namun karena lobi gencar dan statusnya sebagai pelanggan loyal, akhirnya Rusia menyerah.

Il-38 akhirnya disuplai untuk India dan masuk skadron AL INAS (Indian Navy Air Squadron) 315 Winged Stallions (Kuda Terbang) di INS Hansa, Dabolim, Goa.

Berita Rekomendasi

Total lima pesawat melengkapi skadron ini pada 1983. Il-38 menjadi pesawat Patmar India pertama, menyusul delapan unit Tu-142MK-E yang juga difungsikan sebagai pesawat Patmar dan dioperasikan INAS 312.

Sejalan perkembangan teknologi, sudah tentu pesawat-pesawat yang dibeli pada dekade 1980-an sudah ketinggalan zaman, dimana teknologi kapal perang permukaan maupun kapal selam sudah jauh melebihi kemampuan sensor yang terpasang.

India pun menengok ke Rusia untuk memodernisasi armada Il-38 yang mereka miliki, dan kontrak ditandatangani Kementrian Pertahanan India dengan Rosoboronexport pada September 2001.

Nilainya mencapai 205 juta dolar AS untuk memodifikasi lima unit pesawat dengan paket sensor Sea Dragon yang dibuat Leninets Systems Engineering Research Institute di St. Petersburg, Rusia.

Penandatanganan kontrak tersebut diikuti dengan pengiriman Il-38 IN305 yang diterbangkan feri ke Rusia pada 29 Maret 2002 dan mendarat di bandara Zhukovsky dimana biro Ilyushin mengerjakan modifikasinya selama setahun penuh.

Leninets melakukan pengembangan dan uji integrasi di markas mereka di bandara Pushkin di dekat St. Petersburg. 20th Aircraft Repair Plant diperintahkan untuk melakukan integrasi sensor ke pesawat.

Pada 3 Juli 2003 Il-38 IN305 yang selesai dimodifikasi terbang perdana di bawah kendali pilot uji Vladimir Irinarkhov dan awaknya dari bandara Moskow Central di Khodynka.

Halaman
123
Sumber: Angkasa
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas