Mengintip Kecanggihan Sang Naga India, Pesawat Penjaga Laut Benggala
Untuk kemampuan penindakan, Il-38SD mampu membopong dua rudal Kh-35E untuk anti kapal atau torpedo anti kapal selam.
Editor: Malvyandie Haryadi
Pesawat yang selesai dimodifikasi ini diberi kode Il-38SD, yang tentunya merupakan kependekan dariSea Dragon.
Selagi IN305 dikerjakan, terjadi bencana dimana Il-38 IN302 dan IN304 bertabrakan di udara pada saat dilakukannya inspeksi dan seremoni perayaan 25 tahun INAS 315 di pangkalan AL Goa pada 1 Oktober 2002.
Kedua pesawat hancur lebur, menewaskan 12 awaknya dan 3 penumpang, serta melukai 16 orang di darat.
Paket Sea Dragon terdiri dari sistem pengintaian elektronik untuk radar, sistem kamera dan televisi dengan kemampuan termal, sistem magnetometrik alias MAD (Magnetic Anomaly Detector) dan sistem radio-hidroakustik, yang dikenal di Barat sebagai sonobuoy.
Untuk menampilkan input dari sistem sensor yang beragam ini disediakan dua konsol kendali misi dengan display layar lebar 15” dengan prosesor ganda yang mampu melakukan penguncian sasaran secara otomatis serta transmisi data antar pesawat dan ke markas.
Antena unik model jambul dan dagu di pesawat IL-38SD IN305 yang sedang dimodifikasi.
Sensor yang paling kentara terpasang di Il-38SD tentu saja adalah antena yang terpasang di atas fuselage yang membuat Il-38SD terlihat seperti memiliki jambul, tonjolan di ‘dagu’ bawah fuselage, dan antena sengat di ekor pesawat yang memanjang.
Sensor pertama yang terpasang di dagu Il-38SD adalah sistem radar slotted array yang digunakan untuk mendeteksi sasaran kapal permukaan dan juga sasaran udara dengan kemampuan OTH (Over The Horizon), diklaim memiliki radius deteksi sampai 350 kilometer.
Untuk identifikasi sasaran di permukaan laut juga ada sensor elektro optik dengan fitur kamera siang/ malam dan termal yang terpasang di bawah hidung, tepat di depan rumah roda pendarat pada Il-38.
Bola elektro-optik ini dapat dioperasikan dalam mode independen, atau di-slave dalam moda auto tracking mengikuti pergerakan radar dan sasaran yang berhasil dideteksi oleh sistem radar.
Sementara untuk kemampuan ELINT (Electronic Intelligence), Il-38SD dilengkapi dengan ‘jambul’ antena ESM (Electronic Surveillance Measure) yang terpasang pada fairing di atasfuselage yang disangga oleh tiga tiang.
Pola pemasangan antena ESM yang dikumpulkan dalam satu fairing ini berbeda dengan format yang diadopsi oleh pesawat Patmar Barat, yang memasang antena ESM di ujung sayap, ekor, dan bagian depan pesawat.
Secara teoritis, cakupan antena ESM tersebut sama-sama mencapai 360o, walaupun tidak ada yang tahu pasti format mana yang lebih efektif.
Pada Il-38SD, antena ESM tersebut mampu menangkap emisi radar yang dipancarkan pesawat ataupun kapal perang dan mencocokkannya dengan 2.000 radar signature yang tersimpan dalam memorinya sehingga dapat diketahui pasti jenis dan vektor sasaran yang ada di area.