TRIBUNNEWS.COM, TOKYO--Uji riset klinis berdasarkan penelitian ahli biologi Jepang Yoshinori Ohsumi, yang meraih penghargaan Nobel tahun ini di bidang Fisiologi atau Kedokteran tengah dilakukan di AS.

Para peneliti di Universitas Pennsylvania di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, meneliti bagaimana cara mengobati berbagai macam penyakit kanker dengan autofagi lebih dari 10 tahun.

Ohsumi menemukan mekanisme sel yang dapat membuang protein rusak atau memecah protein yang tidak diperlukan untuk menghasilkan energi dan mendaur ulang sendiri.

Dipelajari bahwa obat-obatan yang digunakan untuk mengobati malaria efektif mengganggu mekanisme autofagi dari sel-sel kanker.

Para peneliti memulai uji coba kinis delapan tahun lalu dan memberikan obat malaria sebagai tambahan untuk pengobatan kanker bagi 500 orang.

Mereka mengatakan kanker pada beberapa pasien melanoma yang telah berpindah ke paru-paru, otak maupun hati telah menyusut.

Para peneliti juga mengatakan tetap perlu melakukan uji coba pada lebih banyak pasien untuk memastikan hasilnya ini. Mereka memiliki harapan untuk pengobatan masa depan.

Komite Nobel mengumumkan bahwa Hadiah Nobel Kedokteran 2016 diberikan kepada ahli biologi dari Jepang, Yoshinori Ohsumi.

Dia dianggap berjasa atas penemuannya tentang degradasi dan daur ulang sel dalam proses yang disebut sebagai autofagi.

Penemuan Dr Ohsumi ini dianggap penting karena membantu menjelaskan banyak hal yang menyebabkan sejumlah penyakit, mulai dari kanker hingga Parkinson.

Sumber: NHK