Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
kalbe-health-corner

5 Penyakit Ini Sering Dialami Si Kecil di Musim Pancaroba

Di musim pancaroba (musim peralihan), pertahanan tubuh Si Kecil harus diperhatikan agar tidak mudah jatuh sakit.

zoom-in 5 Penyakit Ini Sering Dialami Si Kecil di Musim Pancaroba
Envato
Ilustrasi anak kecil. 

TRIBUNNEWS.COM – Di musim pancaroba (musim peralihan), pertahanan tubuh Si Kecil harus diperhatikan agar tidak mudah jatuh sakit, baik akibat infeksi virus, bakteri, jamur bahkan allergen penyebab alergi.

Pancaroba sendiri ditandai dengan perubahan suhu dan kelembapan udara yang cukup ekstrem, kadang panas sekali-sekali dan tiba-tiba mulai terjadi hujan.

Karena perubahan yang drastis inilah tubuh Si Kecil harus menyesuaikannya, khususnya ketika melakukan banyak aktivitas outdoor, paparan asap polusi, panas matahari, atau kena hujan. Lalu, bahaya dan penyakit apa yang sering menyerang Si Kecil?

Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA)

Penyakit ISPA sering terjadi pada balita. Disebabkan oleh virus, kalau tidak segera ditangani secara cepat bakteri bisa menginfeksi, apalagi ketika daya tahan tubuh anak menurun di musim pancaroba sekarang ini.

Penyakit ini menimbulkan peradangan di saluran nafas dengan gejala demam ringan sampai demam tinggi, batuk kering yang kalau tidak ditangani dapat menyebabkan batuk berdahak kental, sakit tenggorokan sampai susah menelan, dan gejala sinusitis-pilek.

Influenza (penyakit flu)

Berita Rekomendasi

Pada saat peralihan musim, virus dengan mudah menyebar karena kondisi udara yang lembab.

Beberapa gejala influenza adalah kelelahan dan badan pegal-pegal, demam tinggi sampai tubuh menggigil, sakit kepala, batuk (biasanya kering), radang tenggorokan, hidung tersumbat dan pilek, serta gejala-gejala pada perut seperti mual, muntah, atau diare.

morinaga-21219-1
Ilustrasi.

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Nyamuk Aedes aegypti dapat menyebabkan penyakit menular DBD. Pada tahap awal, DBD mengakibatkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi. 

Setelah fase demam, pasien DBD biasanya akan mengalami fase kritis, meski terlihat sudah bisa beraktivitas normal. Agar trombosit tidak turun drastis, tetap ikuti perawatan dan pengobatan yang dianjurkan dokter.

Infeksi Pencernaan dan Diare

Sistem pencernaan yang tidak sehat, membuat penyerapan nutrisi dalam tubuh berjalan tidak sempurna. Tentunya hal ini akan berdampak buruk pada proses pertumbuhan Si Kecil. Sebaiknya waspadai gangguan pencernaan anak sejak dini.

Beberapa gejala yang terjadi saat gangguan pencernaan anak diantaranya muntah-muntah setiap jam, konstipasi, diare, sampai  radang usus buntu. Perhatikan tinja yang keluar, apakah ada perbedaan seperti bercak darah atau lendir. Jika ya, segera bawa Si Kecil untuk penanganan medis.

Untuk menghindarkan Si Kecil jatuh sakit, berikan imunisasi/vaksinasi yang sesuai umurnya, serta diimbangi dengan pemberian nutrisi. Salah satu sumber nutrisi utama yang bisa Anda berikan langsung kepada Si Kecil adalah ASI.  

Kandungan gizinya merupakan sumber sel-sel kekebalan terbaik yang kaya kolostrum, immunoglobulin, Ig A, nukleotida, bifidus faktor dan laktoferin.

Namun, tidak hanya ASI, bayi juga membutuhkan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi lainnya. Dengan kemajuan teknologi, kini ada nutrisi khusus yang busa diberikan langsung kepada Si Kecil untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuhnya. 

Salah satu yang populer adalah kandungan lactoferin dan probiotik-prebiotik. Menurut Head of Medical Marketing Kalbe Nutritionals, dr. Muliaman Mansyur, probiotik adalah bakteri baik yang ditambahkan dalam makanan atau minuman yang dibutuhkan untuk melawan bakteri jahat di saluran cerna. 

Pilihlah probiotik Bifidobakterium yang memang diisolasi dari manusia (human residential bifidobacterium) karena bakteri jenis ini merupakan yang paling banyak dan dominan di usus Si Kecil.

Pemberian prebiotik (FOS-GOS dan Laktulosa-inulin) yang merupakan makanan bagi Probiotik Bifidobakterium akan menguatkan sistem pertahanan tubuh. Sebuah penelitian terbaru di Malaysia dari Lau AS tahun 2017 melakukan pemberian Probiotik Bifidobakterium longum BB536 kepada hampir 530 anak di usia 2-6 tahun.

Hasilnya, separuh anak yang menderita ISPA, batuk, dan demam mengalami penyembuhan lebih cepat dibandingkan anak yang tidak mendapatkan Bifidobakterium.

Tidak perlu bingung memenuhi kebutuhan Bifidobakterium pada Si Kecil karena dalam MoriCare Zigma Morinaga Platinum, terdapat 3 jenis Bifidobakterium (triple bifidus) yaitu bifidus longum, bifidus breve, dan bifidus infantis. Tidak hanya itu, Morinaga Platinum juga mengandung Laktoferin yang memberikan daya tahan tubuh ganda pada Si Kecil.

(Kalbe Store)

Jadi, Bunda tidak perlu lagi khawatir Si Kecil akan terserang penyakit saat musim pancaroba.

Editor: Dana Delani

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas