Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
kalbe-health-corner

Tips dan Menu Berbuka Puasa yang Sehat dan Aman untuk Diabetesi

Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan, diabetesi sangat dianjurkan untuk tidak sembarangan memilih asupan, khususnya pada saat berbuka puasa

BizzInsight
zoom-in Tips dan Menu Berbuka Puasa yang Sehat dan Aman untuk Diabetesi
Shutterstock
Ilustrasi berbuka puasa bagi diabetesi. 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan, diabetesi sangat dianjurkan untuk tidak sembarangan memilih asupan, khususnya pada saat berbuka puasa.

Mengutip Diabetes and Ramadan Practical Guidelines 2021 yang dirilis International Diabetes Federation dan Diabetes & Ramadan International Alliance (DaR), jika tidak selektif memilih asupan berbuka puasa, penyandang diabetes berisiko terserang hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi, terutama karena terlalu banyak mengonsumsi asupan gula.

Berbagai gejala gula darah tinggi adalah sering buang air kecil, rasa haus meningkat, kelelahan, penglihatan kabur, dan sakit kepala.

Jika berlarut, kadar gula darah terlalu tinggi dapat merusak pembuluh darah dan memicu komplikasi, seperti serangan jantung, penyakit ginjal, kerusakan penglihatan, hingga stroke.

Namun, jangan khawatir. Jika Anda menyandang diabetes, Anda tetap bisa menjalani ibadah puasa dengan aman dan sehat.

Berikut tips dan menu buka puasa yang aman bagi diabetesi, dilansir dari Diabetes and Ramadan Practical Guidelines 2021 dan sumber lainnya.

Pilih makanan ringan rendah gula

BERITA REKOMENDASI

Penyandang diabetes dianjurkan untuk mengkonsumsi karbohidrat olahan dan gula dalam jumlah sedikit agar kadar gula tidak melonjak tiba-tiba ketika menyantap menu buka puasa.

Dilansir India Times, Anda dapat berbuka puasa dengan mengkonsumsi karbohidrat sederhana yang rendah gula, yang bisa didapatkan dari 1 sampai 2 buah kurma atau yogurt rendah karbohidrat, seperti Greek Yogurt.

Atau, Anda juga dapat memilih menu buka puasa dengan buah lain yang memiliki indeks glikemik rendah agar tidak cepat meningkatkan kadar gula darah. Buah-buahan yang aman adalah pisang, apel, pir, dan jeruk. Anda juga bisa menambah buah pada yogurt Anda.

Hindari minuman manis

Dibanding mengonsumsi minuman manis, lebih baik memilih jus buah yang dibuat tanpa tambahan gula.


Diabetesi juga tidak dianjurkan minum kopi saat berbuka. Melansir WebMD, kafein dapat mengurangi sensitivitas insulin, sehingga memperlambat tubuh untuk mengurangi kadar gula darah.

Untuk pilihan yang lebih aman, Anda disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi air putih ketimbang pilihan minuman lainnya.

Batasi makanan berlemak

Gorengan juga patut dihindari oleh diabetesi.
Gorengan juga patut dihindari oleh diabetesi. (Shutterstock)

Gorengan adalah menu buka puasa favorit orang Indonesia. Namun, makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans seperti gorengan diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol dan resistensi insulin.

Melansir Klikdokter, asupan lemak jenuh sebaiknya tidak lebih dari 7 persen dari asupan total. Sumber lemak trans dari makanan kemasan, makanan yang dipanggang, dan margarin juga patut dikurangi.

Pengidap diabetes sebaiknya mengonsumsi lemak sehat, misalnya yang mengandung asam lemak Omega 3, seperti ikan sarden, salmon, tuna, dan tenggiri, minyak zaitun, atau biji chia, walnut, dan biji rami. Mengutip WebMD, omega 3 diketahui dapat mengurangi resistensi insulin pada penyandang diabetes.

Pilih karbohidrat kompleks

Anda juga dapat memilih karbohidrat kompleks. Melansir Diabetes.co.uk, karbohidrat kompleks, seperti roti gandum utuh dan nasi merah, memiliki indeks glikemik rendah yang mampu menurunkan gula darah ketimbang nasi putih, roti non gandum, dan kentang.

Tidak hanya itu, karbohidrat kompleks juga mengandung serat lebih tinggi, sehingga bisa membuat Anda kenyang lebih lama dan membantu menurunkan gula darah.

Lengkapi dengan asupan serat

Serat sangat penting dikonsumsi oleh penyandang diabetes karena dapat memberikan rasa kenyang selama berbuka puasa, sehingga dapat mencegah makan berlebihan dan membantu menurunkan gula darah.

Diabetes and Ramadan Practical Guidelines 2021 menyarankan serat yang harus dikonsumsi oleh penyandang diabetes sekitar 20-35g/hari atau 14g/1000 kkal.

Untuk itu, Anda dapat mengonsumsi buah-buahan tinggi serat untuk menu berbuka, seperti apel, pisang, jeruk, dan stroberi.

Sedangkan untuk makanan utama, Anda dapat mengudap sayur-sayuran yang tinggi serat, seperti bayam, brokoli, kubis brussel, dan asparagus, buncis, dan wortel.

Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi nutrisi yang diformulasikan khusus bagi diabetesi, yakni Diabetasol. Diabetasol adalah nutrisi makanan pengganti yang tersedia dalam berbagai bentuk dan membantu memenuhi kebutuhan nutrisi bagi diabetesi.

Diabetasol

Diabetasol mengandung karbohidrat kompleks, yaitu Isomaltulosa dan serat yang membantu menjaga kadar gula darah dan membuat kenyang lebih lama, sehingga puasa tetap lancar. Selain itu, juga dilengkapi dengan Vitamin A, C, E, Zinc, dan mineral yang baik untuk memelihara kesehatan diabetesi selama puasa. Lalu, ada Diabetasol Sweetener, pemanis pengganti gula yang mengandung sukralosa tanpa kalori dan dengan rasa lebih enak dengan pemanis alami sehingga aman dikonsumsi bagi diabetesi.

Ada juga Diabetasol Wafer, salah satu produk terbaru dari Diabetasol yang merupakan snack sehat dengan coklat asli yang aman bagi diabetesi. Diabetasol Wafer juga memiliki serat tinggi dengan kandungan 0 gram gula, cocok dilahap sebagai menu buka puasa!

Siapa bilang diabetesi tidak bisa berpuasa? Kuncinya adalah mengonsumsi makanan secukupnya dan selektif memilih menu berbuka puasa. Yang terpenting, selalu pantau kadar gula Anda dan berkonsultasi dengan dokter ya!

Penulis: Dea Duta Aulia/Editor: Bardjan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas