Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
kalbe-health-corner

Waspada Bahaya Sarkopenia! Cegah dengan Makanan dan Minuman Tinggi Protein

Untuk mencegah sarkopenia, lansia disarankan meningkatkan konsumsi makanan atau minuman tinggi protein.

BizzInsight
zoom-in Waspada Bahaya Sarkopenia! Cegah dengan Makanan dan Minuman Tinggi Protein
Shutterstock
Ilustrasi penyusutan massa otot pada lansia atau sarkopenia. Hal ini bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan dan minuman tinggi protein. 

TRIBUNNEWS.COM - Memasuki usia 60 tahun ke atas, terjadi pengurangan massa otot yang diikuti penurunan kinerja fisik. Kondisi ini secara medis disebut sarkopenia. Salah satu penyebab sarkopenia adalah kurangnya asupan protein pada lansia. Untuk itu, lansia disarankan meningkatkan konsumsi makanan atau minuman tinggi protein.

Memasuki usia 40 tahun, seseorang umumnya kehilangan massa otot sekitar 8% per dekade, kemudian meningkat hingga 15% per dekade saat mulai memasuki usia 70 tahun.

Melansir WebMD, ada dua gejala sarkopenia yang dialami lansia, yakni tubuh mudah merasa lelah dan kehilangan stamina secara drastis. Akibatnya, kemampuan untuk melakukan aktivitas akan menurun, sehingga menyebabkan penurunan kualitas hidup.

Penyusutan massa otot bagi lansia harus mendapat perhatian khusus. Melansir jurnal National Institutes of Health bertajuk Sarcopenia in older adults, sarkopenia dapat memicu timbulnya disabilitas fisik, ketidakseimbangan, rentan jatuh, fraktur panggul, hingga kematian.

Kurangnya aktivitas fisik berkepanjangan diiringi kurangnya asupan protein dapat meningkatkan risiko lansia terkena sarkopenia. Namun, Anda tak perlu khawatir, berikut dua cara yang dapat dilakukan untuk mencegah sarkopenia pada usia senja.

Tetap lakukan aktivitas fisik

Meski sudah berusia lanjut, aktivitas fisik tetap harus on terus. Lebih baik bergerak sedikit daripada tidak sama sekali. Membiasakan aktivitas fisik membuat otot sering bergerak. Ketika otot sering digunakan, maka massa otot akan lebih terjaga.

BERITA REKOMENDASI

Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lansia disarankan berolahraga minimal 150 menit per minggu dengan intensitas sedang, atau 75 menit dalam seminggu untuk intensitas berat. Hal tersebut bisa dibagi menjadi 30 menit per hari selama 5 hari.

Lansia wajib melakukan olahraga yang bisa melatih fleksibilitas, kardio, kekuatan otot serta keseimbangan. Salah satu contoh olahraga nya adalah: chair marching, hingga variasi latihan angkat beban ringan menggunakan dumbbell atau tumbler berisi air minum.

Beragam aktivitas fisik ini bisa dilakukan dengan intesitas ringan sampai sedang sesuai dengan kemampun setiap orang. Melansir Klikdokter, selain menjaga massa otot, olahraga juga dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung dan stroke.

Cukupi asupan nutrisi protein lansia

Minuman tinggi protein seperti susu untuk lansia dapat membantu mencegah sarkopenia.
Minuman tinggi protein seperti susu untuk lansia dapat membantu mencegah sarkopenia. (Shutterstock)

Kekurangan asupan makanan maupun minuman tinggi protein adalah salah satu penyebab sarkopenia. Melansir Healthline, salah satu manfaat protein adalah untuk menjaga massa otot dan membantu pembentukan otot.


Bahkan, aktivitas fisik yang melatih otot juga akan lebih optimal jika dibarengi dengan asupan protein seimbang. Olahraga dapat meningkatkan sintesis protein yang dapat memperbaiki jaringan otot yang rusak dan membentuk otot.

Manfaat protein lainnya yang tak kalah penting untuk lansia adalah menjaga kekebalan tubuh, memperbaiki sel-sel dan jaringan tubuh yang rusak, membentuk hormon, dan sebagai sumber energi.

Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita mengatakan, lansia membutuhkan asupan protein yang lebih banyak dari usia muda, yaitu sebesar 1-1,2 gram per kg berat badan per hari. 

Sebagai contoh, jika Anda memiliki berat badan 50 kilogram, maka kebutuhan protein harian Anda mencapai 50-60 gram per hari.

Untuk mencegah sarkopenia, Anda perlu rutin mengonsumsi asupan nutrisi tinggi protein, seperti ikan, telur, kacang-kacangan, daging sapi dan daging ayam rendah lemak, tahu dan tempe, hingga susu.

Jika sulit menakar seberapa banyak protein yang diperlukan dalam tubuh, Anda bisa mengkonsumsi Entrasol Platinum. Dalam 1 gelas Entrasol Platinum terkandung protein sebanyak 12gram/saji yang bisa membantu menjaga massa otot saat bertambahnya usia. 

KV Entrasol Platinum

Dengan kandungan whey protein tinggi, Entrasol Platinum membantu Anda menjaga kesehatan otot dan mencegah sarkopenia di usia senja.   

Selain tinggi protein, Entrasol Platinum yang hadir dengan rasa vanilla dan coklat ini juga dilengkapi dengan Pro-Fit Advance Formula dengan kandungan seperti antioksidan dari ekstrak buah zaitun, omega 3 dan 6, 11 vitamin dan 8 mineral, serat, serta rendah laktosa,

Nutrisi tinggi protein dengan ekstrak buah zaitun ini dapat dikonsumsi 2 gelas per hari untuk memenuhi kebutuhan nutrisi lansia. 

Tetap aktif bergerak di usia senja, siapa takut? Yuk, imbangi asupan bergizi seimbang dengan aktivitas fisik rutin. Jangan lupa lengkapi dengan Entrasol Platinum, nutrisi tinggi protein dengan ekstrak buah zaitun. Entrasol, Nutrisi Setiap Hari!

Penulis: Anniza Kemal/Editor: Bardjan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas