3 Trik Nikmati Iduladha: Jaga Hati, Jaga Iman, dan Jaga Gula Darah Tetap Terkontrol
Hari Raya Iduladha jadi kesempatan untuk menyantap berbagai sajian khas, tapi bagaimana para diabetesi untuk tetap bisa menikmatinya bersama keluarga?
TRIBUNNEWS.COM - Hari Raya Iduladha adalah waktunya bagi umat muslim untuk menjaga hati serta menjaga iman dengan menunaikan kurban. Tak hanya itu, hari raya ini juga menjadi kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga sambil menyantap berbagai sajian khas Iduladha.
Ya, hari raya Iduladha memang identik dengan berbagai sajian masakan berbahan dasar daging sapi serta daging kambing yang menggugah selera! Sebut saja sate, rendang, semur, dan masih banyak lagi.
Meski membuat perut senang, tetapi momen ini juga menjadi tantangan bagi banyak orang, terutama para diabetesi. Pasalnya, diabetesi perlu disiplin dalam memerhatikan apa yang dikonsumsi untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol.
Berdasarkan riset yang dihimpun oleh National University of Singapore, mengonsumsi daging merah secara berlebih dapat meningkatkan risiko mengalami diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 adalah penyakit metabolik akibat resistensi insulin, yaitu ketidakmampuan tubuh merespons hormon insulin.
Kandungan lemak jenuh, kolesterol, protein hewani, dan zat besi yang terdapat di dalam daging memang merupakan faktor penyebab yang dapat meningkatkan risiko diabetes. Oleh karena itu, penyandang diabetes dianjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol tinggi.
Namun, bukan berarti diabetesi tidak boleh makan daging merah sama sekali kok! Ada beberapa trik yang bisa dilakukan agar penyandang diabetes bisa tetap makan enak tanpa perlu khawatir akan risiko diabetes dan komplikasi, sekaligus menjaga gula darah tetap stabil. Yuk, simak!
1) Batasi porsi saat konsumsi
Ternyata, berbagai sajian di momen Iduladha masih bisa dinikmati oleh diabetesi. Pasalnya, American Diabetes Association (ADA) tidak melarang diabetesi untuk mengonsumsi daging, karena bagaimanapun, protein yang terdapat di dalam asupan hewani tetap dibutuhkan oleh tubuh.
Dikutip dari KlikDokter, dr. Theresia Rina Yunita menjelaskan bahwa diabetesi tetap boleh mengonsumsi daging merah, asalkan porsi konsumsi dibatasi sewajarnya.
“Mengonsumsi daging tidak secara langsung menyebabkan diabetes. Risiko diabetes akibat makan daging diduga bisa terjadi, jika Anda mengidap obesitas sebelumnya. Nah, obesitas ini dikaitkan dengan konsumsi makanan berlemak yang terdapat pada daging,” paparnya.
Selain memerhatikan porsi, dr. Theresia juga mengingatkan bahwa diabetesi perlu memilih potongan daging dengan bijak, yaitu pilih yang sedikit lemak atau tanpa lemak sama sekali, seperti bagian sirloin dan tenderloin.
2) Memasak dengan cara yang tepat
Tak hanya jumlah dan jenis daging yang dikonsumsi, menurut riset yang digagas Harvard T.H. Chan School of Public Health, cara mengolah atau memasaknya juga dapat membuat perbedaan dalam risiko terhadap diabetes.
Studi ini menyarankan untuk menghindari mengolah daging dengan cara dibakar atau dimasak dengan suhu tinggi. Sebagai gantinya, disarankan agar makanan bagi diabetesi diolah dengan suhu sedang seperti dengan cara dikukus, direbus, atau ditumis.
3) Imbangi dengan asupan rendah indeks glikemik
Untuk membantu kadar gula darah tetap terkontrol, diabetesi bisa mengimbangi asupan di momen Iduladha dengan mengonsumsi makanan yang mengandung indeks glikemik rendah.
Memangnya, apa sih indeks glikemik itu? Melansir Klikdokter, Indeks Glikemik merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahan pangan dalam meningkatkan gula darah. Maka itulah, makanan dengan tingkat Indeks Glikemik yang rendah dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Beberapa asupan dengan indeks glikemik rendah yang bisa dikonsumsi di antaranya adalah beragam kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacang polong, atau kacang merah. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi sayur-sayuran seperti wortel, brokoli dan pakcoy sebagai pengimbang aneka masakan daging yang terhidang.
Anda juga bisa mengonsumsi Diabetasol untuk mengimbangi asupan di hari raya Iduladha. Sebagai nutrisi yang diformulasikan khusus untuk diabetesi, Diabetasol mengandung Vita Digest yang terdiri dari isomaltulosa, yaitu karbohidrat baik untuk mengontrol gula darah dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Selain itu, Diabetasol yang tinggi Vitamin C, D, E ini juga mengandung zink serta pastinya rendah indeks glikemik. Dengan berbagai kandungannya, Diabetasol bermanfaat untuk membantu menjaga kadar gula darah stabil, baik bagi diabetesi maupun orang dewasa yang ingin menjaga kadar gula darah agar tetap terkontrol.
Susu Diabetasol bisa dikonsumsi dua kali sehari, yaitu pada pagi dan malam hari sebelum tidur dengan 4 sendok takar setiap konsumsi sebagai pengganti makan.
Dengan mengonsumsi nutrisi khusus diabetesi ini, Anda tak perlu lagi khawatir menikmati aneka sajian Iduladha. Jangan lupa untuk tetap memerhatikan porsi dan juga cara memasaknya, ya!
Nah, bagi diabetesi yang ingin melakukan konsultasi bersama Ahli Gizi bisa mengakses no. WA 08111819148 (bebas biaya).
Yuk, rayakan momen Iduladha bersama keluarga dengan jaga hati, jaga iman, dan tentunya jaga gula darah tetap terkontrol.
Penulis: Nurfina Fitri | Editor: Anniza Kemala