Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
kalbe-health-corner

Nikmati Puasa Lebih Mudah Bagi Diabetesi: Jaga Hati, Jaga Iman, Jaga Gula Darah, Lancar Puasanya!

Diabetesi diperbolehkan menjalankan ibadah puasa sebagaimana mestinya, asalkan menerapkan langkah-langkah yang tepat agar kadar gula darah terkontrol

zoom-in Nikmati Puasa Lebih Mudah Bagi Diabetesi: Jaga Hati, Jaga Iman, Jaga Gula Darah, Lancar Puasanya!
Istimewa
Jalankan ibadah puasa jadi lebih mudah dengan trik nikmati puasa bagi penyandang diabetes, jaga hati, jaga iman, jaga gula darah, lancar puasanya! 

TRIBUNNEWS.COM - Bulan puasa akan segera tiba! Itu tandanya, seluruh umat Muslim di dunia akan siap menyambut bulan penuh berkah ini dengan hati yang bersih.

Seperti diketahui bersama, ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu kewajiban bagi umat Muslim. Namun, kegiatan berpuasa dapat menjadi tantangan tersendiri bagi beberapa orang, khususnya bagi diabetesi.

Melansir KlikDokter, diabetesi diperbolehkan menjalankan ibadah puasa sebagaimana mestinya, asalkan menerapkan langkah-langkah yang tepat agar kadar gula darahnya tetap terkontrol dengan baik dan stabil.

Mengingat ada ungkapan ‘berbukalah dengan yang manis’, tentunya diabetesi perlu lebih disiplin dalam memilih apa yang dikonsumsi sepanjang bulan puasa.

Hal ini penting untuk mencegah timbulnya komplikasi yang membahayakan kesehatan, seperti kadar gula darah yang menurun drastis (hipoglikemia) atau justru kadar gula menjadi sangat tinggi (hiperglikemia).

Karena itu, yuk simak 4 tips dan trik yang bisa dilakukan oleh diabetesi agar dapat berpuasa dengan lancar.

Baca juga: Nikmati Puasa Lebih Mudah Bagi Diabetesi: Jaga Hati, Jaga Iman, Jaga Gula Darah, Lancar Puasanya!

1) Pantau kadar gula darah secara rutin

Penting bagi diabetesi untuk rutin memantau kadar gula darah selama menjalankan puasa, khususnya bagi diabetesi yang menggunakan terapi insulin.

Ini karena diabetes yang tidak terkontrol rentan menimbulkan berbagai risiko, salah satunya hipoglikemia, di mana penurunan kadar gula darah mencapai <70 mg/dl atau hiperglikemia, di mana kadar gula meningkat lebih dari 300 mg/dl.

Untuk keamanan, diabetesi dapat melakukan pengecekan kadar gula darah kurang lebih sekitar 2-4 kali sehari, yaitu setelah sahur, siang hari, dan setelah berbuka puasa.

Apabila sudah merasakan gejala hipoglikemia ataupun hiperglikemia, diabetesi dianjurkan untuk segera membatalkan puasanya.

Kondisi hiperglikemia sendiri ditandai dengan gejala merasa haus dan lapar berlebihan, sering berkemih, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, merasa lemas, penglihatan kabur, nyeri kepala, kesemutan hingga kulit gatal.

Sedangkan gejala hipoglikemia dapat meliputi jantung berdebar, banyak berkeringat, gemetar hingga pusing, gelisah, serta penurunan kesadaran.

2) Terapkan prinsip 3J

Penyandang diabetes dianjurkan untuk menerapkan prinsip 3J, yakni jumlah, jenis, dan jadwal pada pola makan sehari-harinya. Prinsip 3J ini juga bisa diterapkan di bulan puasa nanti, lho!

Saat menunaikan ibadah puasa, umat muslim memang hanya makan sebanyak 2 kali dalam sehari, yaitu saat sahur dan berbuka puasa. Namun, diabetesi disarankan untuk menjalankan jadwal makan sebanyak 3 kali sehari.

Caranya adalah dengan membagi waktu makannya, yakni sebanyak 40 persen saat sahur, 50 persen saat berbuka puasa, dan 10 persen sekitar pukul 8 malam. Diabetesi juga dianjurkan untuk tidak melewati makan sahur agar cadangan energi selama berpuasa cukup dan tidak terjadi hipoglikemia.

Sedangkan dalam hal jumlah, diabatesi dianjurkan untuk tidak makan terlalu banyak saat berbuka puasa. Awali dengan takjil, lalu konsumsi makanan bergizi seimbang dalam porsi yang cukup.

Untuk jenisnya, diabetesi perlu mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti nasi merah atau roti gandum. Kurangi makanan dengan karbohidrat tinggi, seperti nasi putih, kentang, atau pasta; makanan dengan kandungan lemak transnya, seperti gorengan atau mentega; serta hindari minum teh, kopi, atau minuman bersoda.

Yang tak kalah penting, minum air putih secukupnya agar tetap terhidrasi, dan jangan lupa konsumsi nutrisi khusus diabetes yang mengandung isomaltulosa & tinggi serat sehingga dapat membantu kenyang lebih lama, seperti Diabetasol!

3) Lakukan aktivitas fisik secukupnya

Di bulan puasa, diabetesi juga tetap perlu menjalankan aktivitas fisik atau berolahraga. Sebab, berolahraga saat puasa baik untuk menjaga kebugaran, asalkan dilakukan dengan secukupnya.

Penting untuk dicatat, jangan lakukan olahraga secara berlebihan, terlebih ketika berpuasa, karena besar kemungkinan menyebabkan hipoglikemia!

Bagi penyandang diabetes, ada kok beberapa jenis olahraga ringan yang bisa dilakukan saat sedang berpuasa seharian penuh, misalnya jalan kaki dan yoga. Untuk waktunya, bisa dilakukan usai makan setelah jam berbuka.

4) Konsultasi ke dokter sebelum memasuki bulan puasa

Ada baiknya bagi penyandang diabetes untuk melakukan pemeriksaan medis 1-2 bulan sebelum bulan Ramadan tiba. Adapun pemeriksaan yang dilakukan meliputi cek gula darah, tekanan darah, serta profil lipid.

Saat menemui dokter, konsultasikan juga obat-obatan seperti apa yang perlu dikonsumsi untuk menunjang aktivitas selama puasa. Selain itu, ketahui jelas tentang tanda-tanda penyakit gula darah yang diderita, apakah masuk ke dalam hipoglikemia atau hiperglikemia.

Meskipun memiliki kondisi tertentu yang mengharuskannya untuk tidak puasa, namun penyandang diabetes juga bisa ikut menjalankan ibadah puasa dengan aman dan lancar dengan melakukan empat langkah di atas.

Agar kebutuhan nutrisi tetap terjaga dan gula darah dapat terkontrol dengan baik selama menjalankan puasa, penyandang diabetes direkomendasikan untuk mengonsumsi Diabetasol, yang diformulasikan khusus bagi para diabetesi!

Sebagai nutrisi pengganti makan yang lengkap dan seimbang, Diabetasol mengandung Vita Digest yang terdiri dari isomaltulosa, yaitu karbohidrat baik untuk membantu menjaga kadar gula darah.

Tinggi akan Kalsium, Vitamin C, D, E, dan kaya akan sumber zink serta rendah indeks glikemik, Diabetasol terbukti mampu memberikan rasa kenyang lebih lama dan memberikan ketersediaan energi yang lebih lama.

Dengan keunggulan tersebut, susu untuk diabetesi ini dapat melengkapi pola makan 3J serta membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dengan kalori yang terukur selama Bulan Ramadan. Cukup minum Diabetasol 2 kali sehari, yaitu pada saat berbuka puasa dan sebelum tidur dengan 4 sendok takar setiap konsumsinya sebagai pengganti makan sehingga lancar puasanya.

Tak perlu lagi khawatir saat menjalankan ibadah puasa, bersama Diabetasol, Anda bisa jaga hati, jaga iman, jaga gula darah, dan lancar puasanya!

Bagi diabetesi yang ingin melakukan konsultasi nutrisi kontrol gula darah dengan ahli gizi dapat WA ke nomor 08111819148 (bebas biaya).

Penulis: Fransisca Andeska | Editor: Anniza Kemala

Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar Berpuasa Bagi Diabetesi yang Perlu Diketahui

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas