Ruam Kulit pada Anak Karena Sensitif Susu Sapi? Ini Cara Atasinya, Bun!
Ruam kulit yang timbul pada anak bisa juga disebabkan karena anak sensitif susu sapi. Berikut cara mengatasinya.
TRIBUNNEWS.COM - Alergi susu sapi merupakan salah satu jenis alergi yang cukup sering dialami oleh bayi dan anak-anak. Terkadang, gejala alergi yang timbul pun dapat berbeda antara satu anak dengan anak lainnya.
Pada umumnya, banyak anak mengalami gejala seperti muntah, diare, dan sakit perut akibat alergi. Lalu, ada juga yang mengalami gejala lain seperti sesak napas, hingga timbul bengkak dan ruam pada kulit.
Melansir KlikDokter, ruam kulit adalah perubahan pada tekstur dan warna kulit yang disebabkan oleh peradangan atau iritasi yang disertai dengan rasa gatal dan nyeri. Pada kulit yang mengalami ruam, akan timbul gatal-gatal, bentol, mengelupas, hingga iritasi.
Layaknya gejala alergi susu sapi yang lain, ruam kulit yang terjadi pada anak tidak boleh abaikan. Apalagi, gejala ini dapat membuat Si Kecil merasa tidak nyaman serta mudah rewel dan menangis.
Apabila anak mengalami gejala ruam merah, Bunda dapat melakukan enam hal ini untuk mengatasi dan meredakannya:
1. Mandikan anak dengan air hangat
Untuk menjaga suhu tubuh anak agar tetap normal dan tidak merasa gatal karena ruam, Bunda bisa memandikan atau membasuh tubuhnya dengan air hangat, pada suhu sekitar 37-38 derajat Celcius.
Dicatat ya, Bun. Penggunaan air dengan suhu yang tidak tepat atau lebih panas dapat menimbulkan dampak buruk bagi Si Kecil, seperti hilangnya kelembapan alami kulit dan menimbulkan terjadinya kulit kering.
Selain itu, disarankan untuk menggunakan sabun dengan pH balanced atau sabun yang ditujukan untuk kulit yang hipersensitif .
2. Pastikan suhu ruangan tetap sejuk
Jika anak mengalami ruam kulit akibat alergi, Bunda juga perlu menjaga suhu ruangan agar tetap sejuk. Pasalnya, suhu ruangan yang terlalu panas dapat mengakibatkan kulit menjadi kering, sehingga memudahkan ruam untuk muncul kembali.
Tips lain yang bisa Bunda terapkan adalah menggunakan air conditioner atau humidifier untuk menyejukkan dan menjaga kelembapan di dalam ruangan, dengan suhu sekitar 20-24 derajat Celcius.
3. Cegah anak menggaruk kulit
Rasa gatal yang ditimbulkan oleh alergi pastinya membuat Si Kecil merasa tidak nyaman. Akibatnya, anak-anak akan berusaha untuk menggaruknya dan berakibat timbulnya luka pada kulit hingga mengelupas.
Untuk mencegah hal ini, Bunda bisa mengajak Si Kecil melakukan berbagai aktivitas yang dapat mengalihkan tangan anak dari bagian yang gatal, seperti menggambar, belajar menulis, atau bermain game.
4. Jaga kelembapan kulit dengan memberikan emolien
Anak alergi yang mengalami ruam cenderung memiliki kulit yang kering. Untuk mengatasi hal ini, Bunda bisa menjaga kelembapan kulit anak dengan memberikan emolien secara teratur.
Mengoleskan lotion dingin yang mengandung emolien juga bisa membantu Si Kecil jika ia terlanjur sering menggaruk kulitnya. Cara ini akan Ini akan membantu kulit anak untuk tetap lembap dengan suhu yang pas.
5. Gunakan minyak esensial untuk menenangkan anak
Ruam pada kulit sering kali membuat anak rewel dan mudah menangis. Nah, Bunda dapat menggunakan minyak esensial sebagai salah satu cara untuk menenangkan anak alergi.
Melansir Healthline, minyak esensial dapat digunakan sebagai alternatif atau pelengkap dalam mengatasi gejala alergi. Mengutip dari Klikdokter, khusus bagi anak, minyak esensial hendaknya digunakan dengan metode inhalasi atau dihirup aromanya lewat alat diffuser.
Selain itu, perhatikan juga pemilihan minyak esensial yang tepat. Beberapa jenis minyak esensial yang aman digunakan untuk anak adalah minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak telon.
6. Hindari konsumsi makanan dan minuman pemicu alergi
Jika Si Kecil mengalami ruam pada kulit akibat alergi susu sapi, Bunda tentunya harus menghindari konsumsi susu sapi yang menjadi pemicu utamanya.
Alergi makanan seperti susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah dalam mengenali makanan sebagai suatu zat yang berbahaya bagi tubuh, sehingga timbul ruam pada kulit.
Namun, ini dapat menjadi sebuah dilema tersendiri karena susu sapi merupakan salah satu sumber asupan yang dibutuhkan anak untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Akan tetapi, Bunda tidak perlu khawatir lagi, karena Si Kecil dapat mulai beralih dari susu sapi ke susu soya, yang mengandung protein kedelai yang bermanfaat membantu memenuhi nutrisi harian Si Kecil.
Menurut situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), susu formula kedelai (soya) adalah sumber protein lengkap yang dapat menjadi alternatif jika anak mengalami alergi susu sapi.
Agar manfaat yang didapatkan makin optimal, Bunda bisa memilih susu soya dengan kandungan isolat protein kedelai, yaitu protein yang diekstraksi melalui berbagai proses, salah satunya proses pengendapan, sehingga menghasilkan jenis protein paling tinggi.
Salah satu susu pertumbuhan yang memiliki isolat protein kedelai dengan nutrisi lengkap setara dengan susu sapi adalah Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Triple Bifidus.
Susu pertumbuhan soya pertama di Indonesia ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak berusia 1-3 tahun yang mengalami permasalahan ruam merah akibat alergi susu sapi, berkat kandungan probiotik Triple Bifidus yang telah teruji klinis mampu menurunkan gejala alergi.
Morinaga Soya MoriCare+ Triple Bifidus tak hanya bermanfaat menurunkan gejala alergi pada anak, namun juga membantu mengoptimalkan tumbuh kembangnya, terutama dengan kandungan protein yang telah ditingkatkan sebanyak 20 persen.
Susu soya ini pun hadir dengan nutrisi lengkap yang mampu mendukung perkembangan fungsi otak, sistem saraf, dan penglihatan anak, seperti DHA (20mg/saji), Kolin, AL, AAL, dan zat besi.
Selain itu, susu untuk anak alergi ini juga mengandung 15 vitamin dan 9 asam amino esensial + sistein, taurin, dan tirosin, serta terbukti bebas laktosa!
Bersama Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Triple Bifidus, susu pertumbuhan soya yang memiliki protein dan nutrisi setara susu sapi, Bunda tidak perlu lagi khawatir dengan ruam kulit yang dialami oleh Si Kecil akibat alergi susu sapi.
Penulis: Andeska Gladiaventa | Editor: Anniza Kemala