Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
kalbe-health-corner

Si Kecil Susah Makan? Jangan Dibiarkan Bun, Ini Dampaknya bagi Tumbuh Kembang Anak

Menghadapi anak yang susah makan atau menolak makan menjadi salah satu tantangan yang kerap dihadapi banyak orang tua.

zoom-in Si Kecil Susah Makan? Jangan Dibiarkan Bun, Ini Dampaknya bagi Tumbuh Kembang Anak
Shutterstock
Menghadapi anak yang susah makan atau menolak makan menjadi salah satu tantangan yang kerap dihadapi banyak orang tua. 

TRIBUNNEWS.COM - Menghadapi anak yang susah makan atau menolak makan menjadi salah satu tantangan yang kerap dihadapi banyak orang tua. 

Hal ini selaras dengan hasil survei tim IPSOS kepada ibu yang memiliki anak usia 1-5 tahun di Medan dan Jabodetabek, di mana 55 responden mengaku anaknya mengalami masalah nafsu makan. 

Padahal, makanan merupakan kebutuhan pokok yang memengaruhi perkembangan fisik, kognitif, dan emosional anak di masa pertumbuhan. 

Bagaimana tidak? Kehadiran nutrisi esensial seperti protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral dalam makanan bermanfaat untuk menyediakan energi, membangun jaringan tubuh, serta menjaga kesehatan fungsi organ.

Tanda anak mengalami masalah makan

Meskipun orang tua telah menyuguhkan berbagai macam makanan dan juga memberikan stimulasi yang tepat, terkadang Si Kecil masih saja menunjukkan tanda-tanda susah makan. 

Umumnya, kesulitan makan dapat terlihat dari perilaku yang ditunjukkan anak ketika disuguhkan makanan. Beberapa tanda yang sering terlihat pada anak di antaranya:

  1. menunjukkan penolakan ketika diberi makanan,
  2. porsi makanan dikonsumsi hanya sedikit atau makanan tidak dihabiskan
  3. proses mengunyah makanan cukup lama,
  4. pilih-pilih makanan (picky eater),
  5. makanan hanya diemut atau dilepeh,
  6. berat badan anak tidak naik/stagnan.

Baca juga: Si Kecil Alami GTM? Jangan Stres Bun, Ada Solusinya!

Berita Rekomendasi

Dilansir dari Kompas.com, peneliti dari Fakultas Kedokteran UI dan dokter spesialis anak konsultan Gastrohepatologi, Prof. Dr Badriul Hegar menyebutkan bahwa masalah makan yang dialami anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Faktor-faktor tersebut meliputi lingkungan, perilaku atau psikologis anak, dan bisa juga disebabkan karena adanya gangguan pada pencernaan seperti diare, demam, sakit perut, bahkan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), maupun intoleransi laktosa.

Selain memengaruhi nafsu makan, beragam faktor tersebut juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, sehingga membuat anak merasa momen makan kurang menyenangkan. 

Dampak yang terjadi pada anak dengan masalah makan

Masalah makan yang dialami anak tentu membuat orang tua cemas, apalagi jika terjadi dalam jangka panjang. Pasalnya, hal tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan dan tumbuh kembang Si Kecil.

Dilansir dari Klikdokter, kondisi anak susah makan akut dapat mengakibatkan anak mengalami malnutrisi yang berujung pada gangguan tumbuh kembang, termasuk pada melemahnya sistem kekebalan tubuh Si Kecil. Artinya, anak akan mudah terkena infeksi yang dapat memperburuk malnutrisi.

Sebagaimana diketahui, malnutrisi adalah kondisi ketika asupan nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhan harian yang dibutuhkan oleh tubuh.

Mengutip dari Kompas.com, menurut dokter tumbuh kembang anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, anak dengan malnutrisi ringan hingga kesulitan makan yang ekstrem dapat mengalami defisiensi nutrisi yang signifikan. 

Baca juga: Picky Eater atau Selective Eater? Ini Penyebab Berat Badan Si Kecil Tak Kunjung Naik

Hal tersebut dapat memengaruhi tumbuh kembang anak dalam hal pertumbuhan fisik (berat badan yang tidak sesuai usia), fungsi kognitif otak (kesulitan berkonsentrasi dan daya ingat lemah), motorik, serta fungsi fisiologis, dan perubahan respon imun.

Menghadapi masalah makan pada anak bukanlah hal yang mudah. Namun, selagi Bunda bisa mengenali tanda-tandanya sejak awal, tentunya ada beragam upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi anak yang susah makan.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan beberapa langkah yang bisa Bunda terapkan, seperti melakukan pendekatan untuk menanyakan makanan yang anak suka dan tidak, menyajikan makanan yang lebih variatif, serta memperhatikan jadwal pemberian makan agar lebih teratur.

Selain itu, Bunda juga bisa memberikan Si Kecil asupan nutrisi tambahan, seperti susu pertumbuhan Morinaga Morigro untuk membantu optimalkan kebutuhan asupan harian serta meningkatkan nafsu makan anak.

Morinaga Morigro
Morinaga Morigro (Istimewa)

Morinaga Morigro merupakan susu dengan formula GROMAX yang hadir sebagai solusi untuk mengatasi beragam masalah makan pada anak, seperti GTM, picky eater, selective eater, dan masalah makan lainnya. 

Susu pertumbuhan dengan rasa yang enak dan rendah gula ini mengandung minyak ikan yang mampu meningkatkan nafsu makan Si Kecil.

Selain itu, Morinaga Morigro juga diperkaya dengan Bifidobacterium dan serat FOS yang efektif mendukung kesehatan pencernaan Si Kecil, tinggi vitamin A, C, dan E, Kalsium, Zink, Omega 3&6, serta dilengkapi dengan 14 vitamin dan 9 mineral.

Kandungan DHA yang terdapat dalam susu pertumbuhan ini juga berperan dalam menunjang kecerdasan anak, terutama pada periode emas yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak. 

Baca juga: Bunda Perlu Aware Lebih Dini, Ketahui Fakta Mengenai GTM pada Anak

Kini, Bunda bisa siap siaga jika Si Kecil mulai menunjukkan tanda-tanda susah makan. Bersama  Morinaga Morigro, mari optimalkan kebutuhan nutrisi harian Si Kecil dan tingkatkan nafsu makannya!

Penulis: Yosephin Pasaribu | Editor: Anniza Kemala

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas