2 Kebiasaan Buruk yang Bikin Kolesterol Naik Saat Puasa
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa menjalani ibadah puasa memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satunya yaitu memperbaiki profil l
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai penelitian menunjukkan bahwa menjalani ibadah puasa memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satunya yaitu memperbaiki profil lipid (lemak dalam tubuh) yang berkaitan dengan kolesterol tinggi.
Lalu, mengapa sebagian orang justru mengalami kolesterol naik saat puasa? Hal ini dikarenakan mereka tidak menghentikan beberapa kebiasaan buruk yang dapat memicu kolesterol naik meski menjalankan ibadah puasa.
Berikut beberapa kebiasaan buruk yang menjadi biang keladi kolesterol naik saat puasa yang perlu kamu ketahui. Yuk, simak agar kamu bisa menghindari untuk melakukannya, ya!
1. Malas beraktivitas
Perubahan pola dan waktu makan selama bulan Ramadan membuat banyak orang cenderung malas bergerak dan mengurangi aktivitas fisik karena khawatir tidak memiliki energi yang cukup akibat perut kosong.
Kebiasaan buruk inilah yang menyebabkan kadar kolesterol dalam tubuh justru naik saat berpuasa. Malas beraktivitas saat puasa membentuk gaya hidup sedentari atau minim aktivitas fisik yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi, kadar gula darah naik hingga tekanan darah tinggi.
Padahal, aktivitas fisik atau olahraga rutin dapat menjadi cara menurunkan kolesterol jahat LDL (low density lipoprotein) yang berbahaya dan meningkatkan kolesterol baik HDL (high density lipoprotein) yang membawa kolesterol dari tubuh ke hati untuk dieliminasi oleh tubuh.
Sebagai solusinya, kamu dapat tetap bergerak secukupnya dan melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga, terutama menjelang waktu berbuka.
2. Balas dendam saat buka puasa
Setelah menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, momen berbuka puasa kerap menjadi ajang ‘balas dendam’ dan membuat kamu makan tanpa terkontrol.
Apalagi, tanpa disadari makanan yang mengandung kolesterol tinggi justru banyak menjadi pilihan saat berbuka puasa karena begitu menggiurkan. Mulai dari takjil aneka gorengan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans, makanan ataupun minuman manis dan bersantan, hingga asupan yang tinggi kolesterol lainnya.
Bukan tidak boleh sama sekali, tetapi ada baiknya kamu menghindari kebiasaan buruk ini dan mengganti menu berbuka dengan makanan yang sehat. Di samping itu, perhatikan juga jumlah yang dikonsumsi dan jangan kalap, sehingga manfaat baik berpuasa untuk menurunkan kadar kolesterol dapat dirasakan.
Selain menghindari dua kebiasaan buruk yang menjadi penyebab kolesterol naik saat puasa, kamu juga bisa mengonsumsi asupan penurun kolesterol saat berbuka puasa seperti Nutrive Benecol, yang menjadi pilihan cara enak menurunkan kolesterol.
Rutin mengonsumsi Nutrive Benecol setelah makan dapat membantu mencegah penyerapan kolesterol oleh tubuh, karena produk minuman kemasan botol yang mengandung kombinasi susu dan sari buah ini mampu mengikat kolesterol dari makanan yang telah kita konsumsi.
Nutrive Benecol adalah satu-satunya produk di Indonesia yang mengandung plant stanol ester atau PSE, yang mampu menurunkan kadar kolesterol hingga 10 persen dan menurunkan risiko penyakit jantung koroner jika dikonsumsi secara rutin dua botol sehari selama 2-3 minggu.
Produk ini baik dikonsumsi oleh kamu yang memiliki masalah kolesterol tinggi, ataupun yang memiliki kadar kolesterol normal dan ingin mencegah peningkatan kolesterol dalam tubuh selama bulan puasa.
Hadir dalam bentuk smoothies (susu dengan sari buah), Nutrive Benecol tidak hanya cocok dijadikan sebagai pencuci mulut, tetapi juga bermanfaat untuk mencegah penyerapan kolesterol dari makanan yang dikonsumsi.
Selain smoothies, Nutrive Benecol kini juga hadir dalam bentuk Yogurt, yang menjadi satu-satunya Yogurt di Indonesia yang mengandung PSE.
Sekarang tidak usah khawatir lagi kolesterol naik setelah makan enak, apalagi selama Bulan Ramadan, karena kamu bisa konsumsi Nutrive Benecol sebagai cara menurunkan kolesterol yang enak dan praktis!
Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Anniza Kemala