Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
kalbe-health-corner

Risiko Diabetes Pada Kalangan Muda Melonjak 70 Kali Lipat, Ketahui Cara Cegahnya!

Demi masa depan yang sehat dan cerah, sudah saatnya generasi muda memahami bahwa diabetes harus dicegah sejak dini.

zoom-in Risiko Diabetes Pada Kalangan Muda Melonjak 70 Kali Lipat, Ketahui Cara Cegahnya!
Shutterstock
Demi masa depan yang sehat dan cerah, sudah saatnya generasi muda memahami bahwa diabetes harus dicegah sejak dini. 

TRIBUNNEWS.COM - Diabetes yang dulu dikenal sebagai ‘penyakit orang tua’, ternyata kini juga berisiko menyerang kalangan usia muda. Laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut, terdapat lonjakan kasus diabetes sebesar 70 kali lipat pada anak usia di bawah 18 tahun pada 2023, jika dibandingkan dari 2010. Tercatat Kasus diabetes pada anak mencapai 2 per 100.000 jiwa per Januari 2023. Pada anak, kasus diabetes yang banyak ditemukan adalah tipe 1. Sedangkan, diabetes tipe 2 sebanyak 5-10 persen dari keseluruhan kasus diabetes anak.

Sementara itu, mengutip laporan dari International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2022 dari 8,75 juta jiwa diabetesi tipe-1 di seluruh dunia, sebanyak 5,56 juta (64,0 persen) berusia antara 20 dan 59 tahun dan sebanyak 1,52 juta orang (17,0 persen) berusia di bawah 20 tahun.

Penerapan gaya hidup tidak sehat, konsumsi gula berlebihan, hingga peningkatan kasus obesitas menjadikan diabetes sebagai ancaman serius bagi generasi muda sehingga menyebabkan tingginya lonjakan kasus diabetes pada kalangan muda ini.

Dalam siniar di kanal Youtube, salah satu influencer kesehatan, dr. Tirta menyoroti secara khusus konsumsi minuman manis instan dalam kemasan yang tinggi gula jadi salah satu penyebab dan tidak disadari oleh banyak kalangan, termasuk anak muda.

"Penyebab diabetes di anak muda itu karena apa? Bukan nasi! Yang salah itu minuman manis yang instan dalam botol. Minuman-minuman instant itu gulanya bisa 20 gram," tegasnya.

Ia menjelaskan, pola konsumsi ini memang tidak memberikan efek secara langsung bagi anak muda yang mengonsumsinya di usia 20 tahunan. Namun ternyata, dr. Tirta mengungkapkan dampak dari minuman manis kemasan memberikan efek jangka panjang yang baru terasa ketika usia 40 tahun-an tiba-tiba harus menjalankan cuci darah.

Baca juga: Diabetes Bisa Jadi Faktor Penyebab Stroke, Pastikan Kontrol Gula Darah dengan Baik

Gejala diabetes pada kalangan muda

BERITA REKOMENDASI

Agar dapat segera ditangani, penting untuk dapat mengenali gejala diabetes sejak dini pada kalangan muda. Adapun gejala yang perlu diketahui diantaranya sebagai berikut.

  • Mudah haus. Hal ini dikarenakan peningkatan kadar gula darah menyebabkan tubuh menarik lebih banyak cairan, sehingga sering merasa haus.
  • Mudah Lapar.  Diabetesi sering merasa sangat lapar meskipun sudah makan banyak. Meskipun kadar gula darah tinggi, tapi sel-sel tubuh tidak bisa menggunakan gula ini sebagai energi. Jadi, tubuh terus mengirimkan sinyal lapar untuk mencari energi tambahan, meskipun sebenarnya sudah cukup.
  • Sering buang air kecil. Frekuensi buang air kecil meningkat karena sel-sel tubuh tidak mampu mengolah kelebihan glukosa dan berusaha mengeluarkannya melalui urine. 
  • Kelelahan. Kadar gula yang tinggi mengganggu fungsi tubuh dalam menggunakan energi, sehingga membuat tubuh mudah merasa lelah.
  • Penurunan berat badan. Meski asupan makanan tetap atau bahkan meningkat, diabetesi sering mengalami penurunan berat badan karena tubuh tidak bisa menggunakan glukosa secara efektif. Diabetes menyebabkan tubuh menyerap nutrisi dalam otot sehingga membuat berat badan menurun drastis.

Jika kamu mengalami keluhan kesehatan yang berkaitan dengan gejala diabetes, segera lakukan pemeriksaan, ya! Pemeriksaan rutin dan kesadaran akan gejala awal akan sangat membantu dalam mengendalikan penyakit ini sehingga dapat turut mencegah komplikasi serius akibat diabetes.

Pasalnya, banyak anak muda yang belum menyadari risiko mereka terhadap diabetes, sehingga terlambat dalam mendapatkan penanganan. 

Padahal jika tidak ditangani dengan baik sedini mungkin, diabetes pada kalangan muda dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan. Mulai dari kerusakan organ, penyakit jantung, stroke, dan bahkan kematian. 

Hal ini jelas menjadi sebuah kekhawatiran besar. Terlebih, generasi muda tentu memimpikan sederet impian di masa depan yang ingin direalisasikan dan memiliki peran besar sebagai penerus bangsa.

Baca juga: Kontrol Gula Darah dengan Disiplinkan 3J, Diabetesi Wajib Lakukan Hal Ini!


Panduan praktis cegah diabetes pada anak muda 

Demi masa depan yang sehat dan cerah, sudah saatnya generasi muda memahami bahwa diabetes harus dicegah sejak dini. Berikut beberapa upaya sebagai panduan praktis untuk generasi muda mencegah diabetes.

1. Terapkan pola makan sehat

Untuk mencegah diabetes mulailah dengan menerapkan pola makan sehat yang sesuai dengan pola makan “Isi Piringku” yang dianjurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kemenkes menyarankan untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur. Selain kandungan serat yang tinggi, kandungan vitamin serta antioksidan dalam sayur dan buah juga dapat membantu penurunan risiko diabetes.

Selain itu, batasi konsumsi gula, garam, dan lemak. Cara paling mudah yaitu dengan dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman kemasan yang tinggi gula seperti minuman kemasan dan soda serta batasi makanan yang tinggi lemak seperti gorengan atau frozen food.

2. Olahraga teratur

Upaya selanjutnya yaitu mulailah olahraga yang teratur dengan melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit per hari. Berolahraga secara teratur dapat membantu membakar kalori untuk menghasilkan energi dan menyimpan glukosa ke otot sebagai cadangan energi. Dengan begitu, gula tidak menumpuk di dalam darah.

3. Jaga berat badan ideal

Lebih dari soal penampilan, memiliki berat badan ideal menjadi salah satu cara mencegah diabetes terlebih bagi kalangan muda. Hal ini dikarenakan obesitas atau berat badan berlebih merupakan salah satu faktor utama penyebab diabetes.

Obesitas dapat mengganggu proses metabolisme, sehingga sel-sel tubuh tidak bisa merespons insulin dengan efektif. Tubuh pun menjadi kurang atau bahkan sama sekali tidak sensitif terhadap insulin sehingga menyebabkan resistensi insulin yang dapat berujung pada diabetes.

Untuk menjaga berat badan ideal, kamu perlu hindari mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan karena mengandung gula dan kalori yang tinggi serta tidak banyak mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. 

Jika ingin mengonsumsi makanan atau minuman manis, kamu bisa menggunakan pemanis alternatif bebas gula dan kalori yang aman dikonsumsi seperti Diabetasol Sweetener. Pemanis alami ini memiliki kandungan Sukralosa yang aman dikonsumsi, serta tanpa kandungan kalori untuk membantu jaga gula darah.

1 sachet Diabetasol Sweetener memiliki tingkat kemanisan yang setara dengan 2 sendok teh gula tebu (gula pasir) serta rasa manis yang tidak berubah pada suhu panas dan dingin, sehingga dapat digunakan untuk teh, kopi, jus, memasak bahkan membuat kue.

Pemanis pengganti gula ini aman dikonsumsi bagi diabetes serta siapapun kalangan muda untuk mendukung gaya hidup sehat dan mencegah diabetes sejak dini. Dengan Diabetasol Sweetener kamu bisa menikmati makanan dan minuman manis sekaligus tetap mencegah konsumsi gula berlebih untuk jaga dan kontrol gula darah.

Yuk, cegah generasi muda Indonesia dari penyakit diabetes bersama Diabetasol Sweetener!

Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Vincent

Baca juga: Pilih Camilan untuk Diabetesi, Perhatikan 3 Hal Ini Agar Gula Darah Tetap Terkontrol!

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas