Presiden RI: Sistem yang Baik dan Tiga Terobosan Wujudkan Anti Korupsi di Indonesia
Terobosan kedua adalah memberlakukan e-budgeting dalam sistem penganggaran. Melalui sistem ini, Presiden meyakini kontrol dalam penggunaan anggaran
Yogyakarta, Kemendikbud --- Untuk memberantas korupsi, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengajak seluruh kalangan, khususnya di kalangan pemerintah dan lembaga negara untuk membangun sistem yang baik, dan ditaati dengan tiga terobosan. Hal tersebut disampaikan Presiden saat puncak peringatan Hari Anti Korupsi Se-dunia, dan Hari Ulang Tahun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke 11, di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (09/12/2014).
Tiga terobosan tersebut, pertama adalah memberlakukan One Stop Service. Presiden mengajak seluruh kalangan menerapkan layanan ini dan menaatinya. One Stop Service memberikan layanan yang cepat kepada masyarakat, sehingga berbagai perizinan yang diajukan oleh masyarakat tidak lagi membutuhan waktu lama. “Perizinan bisa dikeluarkan beberapa jam saja, paling lama satu hari dan tidak perlu berminggu-minggu,” ujar Presiden.
Terobosan kedua adalah memberlakukan e-budgeting dalam sistem penganggaran. Melalui sistem ini, Presiden meyakini kontrol dalam penggunaan anggaran akan lebih mudah dilakukan, melalui berbagai alat. “Kontrol anggaran dapat dilihat secara langsung menggunakantablet, ini luar biasa. Saya yakin dapat mengurangi tindakan penyelewengan anggaran,” tutur Presiden.
Terobosan terakhir yang dapat dilakukan adalah membangun kepercayaan. Rasa percaya sangat perlu dilakukan, masyarakat percaya kepada pemerintah, dan pemerintah wajib menjaga kepercayaan dengan memberikan yang terbaik kepada masyarakat. “Kalau rasa percaya bisa ditanamkan, dalam bekerja pun nyaman. Dengan begitu, kemakmuran negara bisa kita capai,” pungkas Presiden. (Seno Hartono)