Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suwarno, Petani Teladan yang Tak Pernah Berhenti Berusaha

Dengan prinsip hidup yang sederhana namun bermakna, Suwarno setia mengembangkan berbagai komoditi sayuran hingga bebas hama dan penyakit

Penulis: Sponsored Content
zoom-in Suwarno, Petani Teladan yang Tak Pernah Berhenti Berusaha
Kompas.com
Sosok Suwarno dikenal sebagai petani teladan. Kerja kerasnya berbuah penghargaan terbaik kedua Ketahanan Pangan Ahikarya Pangan Nusantara kategori Pelopor Ketahanan Pangan tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2012. 

TRIBUNNEWS.COM - Suwarno lahir di Lamongan, 17 Agustus 1956. Bertempat tinggal di Jl. Haji Muhammad Arsyad Teratai V, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru, Kotawaringin Timur, Suwarno mempunyai istri bernama Kasmiyasih dan anak bernama Miftahul Fatah.

Suwarno sendiri merupakan lulusan Sekolah Dasar di Lamongan, Jawa Timur tahun 1970. Prinsip hidupnya sederhana, "Khaerun Naas Anfa’uhum Linnaas" yang berarti sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat memberikan manfaat pada orang lain.

Sebab, Suwarno berpendapat satu dari tiga perkara yang tak akan putus setelah meninggal adalah limin yantafaun bihi, yakni ilmu yang berguna dan bermanfaat bagi sesama.

Ilmu yang berguna dan bermanfaat itu Suwarno praktikkan dalam pengembangan tanaman hortikultura di beberapa wilayah desa binaannya. Satu contohnya pengembangan tomat yang berhasil mengatasi layu bakteri di Desa Ekalaru dan Desa Bengkuang.

Selain itu, penyakit bule pada tanaman kacang panjang di Desa Bani Intan dan jagung di Desa Jaya Karet pun berhasil diatasi berkat pengembangan yang dilakukan Suwarno.

Sementara itu, kegiatan pertanian yang berhasil dilakukan Suwarno adalah peloporan penggunaan air seni sapi untuk pemupukan tanaman sayuran. Kemudian hal itu ia lanjutkan dengan penggunaan air seni sapi untuk pestisida alami. Sampai saat ini, desa di wilayah binaannya telah menggunakan air seni sapi untuk pupuk dan pengendalian hama-penyakit tanaman sayuran.

Kegiatan Suwarno lainnya adalah memimpin rembug tani, mengadakan teknis budidaya tanaman sayuran, dan temu lapang yang terkait pengembangan budidaya tanaman sayuran dan pengendalian hama penyakit. Di atas itu semua, Suwarno juga terkenal sering memberikan penyuluhan rutin pada petani.

BERITA TERKAIT

Suwarno memang dikenal sebagai petani teladan. Pengembangan tanaman sayur-sayuran seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, tomat, cabai, sawit, selada, kacang panjang, terong, mentimun, bayam, pare dan kembang kol berhasil dilakukannya. Tak hanya itu, melon dan ubi jalar cilembu pun tak luput dari kegiatan usaha taninya.

Ia memang tidak pernah berhenti berusaha mengembangkan pertanian. Komunikasi intensif dengan pihak-pihak terkait, terutama pemerintah dan perusahaan benih, ia manfaatkan benar-benar. Hasilnya, dengan pengalamannya, kelompok tani Teratai Indah 2 yang diikuti Suwarno pun menjadi kelompok tani panutan.

Atas dasar itu, tak heran berbagai prestasi diraih Suwarno. Contohnya adalah petani berprestasi terbaik pertama tingkat kabupaten tahun 2009, serta penerimaan penghargaan terbaik kedua Ketahanan Pangan Ahikarya Pangan Nusantara kategori Pelopor Ketahanan Pangan tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2012. (adv)

Sumber: Kompas.com
Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas