Potensi Produksi Pangan di Merauke Luar Biasa
Potensi lahan yang luas, hama yang relatif sedikit, dan lahan yang datar adalah faktor yang mempengaruhi potensi produksi pangan di Merauke
TRIBUNNEWS.COM – Merauke menjadi wilayah paling timur Indonesia dengan potensi yang luar biasa di sektor pertanian, khususnya varietas padi. Dengan potensi lahan 1,2 juta hektar, Merauke memiliki basis lahan rawa pasang surut dengan kondisi air yang bagus, hama relatif sedikit, serta lahan yang datar dan memadai untuk penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Selain itu, Merauke juga memiliki infrastruktur yang baik dan masyarakatnya terdiri dari penduduk asli dan transmigran. Berbagai hal tersebut menjadikan Merauke berpotensi menjadi lumbung pangan nasional guna mendukung kedaulatan pangan.
"Ini merupakan potensi luar biasa untuk produksi pangan," jelas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Haryono saat konferensi pers, Jumat (15/5).
Haryono menjelaskan, pemerintah akan membuka satu juta hektar lahan di Merauke yang akan dikembangkan BUMN dan swasta. Rencananya lahan tersebut akan dibangun dalam waktu tiga tahun tahun secara bertahap mulai dari Semester-II 2015. Untuk tahap awal, jumlah luas lahan yang akan dibuka adalah 250 ribu hektar.
Di depan masyarakat saat kunjungan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada pertengahan Mei lalu, Pemerintan Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Merauke pun bersinergi memperhatikan hak ulayat tanah. Kesepakatan tersebut di antaranya membagi skema hasil 70% untuk investor dan 30% untuk masyarakat.
Belajar dari pengalaman yang terdahulu, pemerintah yakin kawasan pangan yang akan dibangun di wilayah tersebut akan berhasil.
Balitbangtan sendiri akan berperan pada keseluruhan sektor hulu dan hilir produksi padi. Dari pengelolaan lahan rawa, tata klimat, serta menyiapkan varietas unggul yang cocok untuk Merauke.
Untuk saat ini, Merauke sendiri telah menanam varietas ciherang, mikongga, inpari sidenuk, inpari-12, inpara-3, serta beras premium seperti rojolele dan basmati (beras Pakistan). Selain itu, Balitbangtan juga telah menyiapkan varietas padi untuk air payau yaitu indragiri dan inpari.
"Litbang bekerja sama dengan Pemprov Papua dan Pemkab Merauke merancang grand design kawasan pangan yang juga melibatkan Bappenas, Kementerian PU dan BUMN," tambah Haryono. (advertorial)