Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kementan Serius Kembangkan Beras Organik

Berkat produksi yang terus naik Kementan terus dorong produksi beras organik. “Sasaran jangka panjangnya ekspor ke Eropa dan Amerika,” ujar Mentan

zoom-in Kementan Serius Kembangkan Beras Organik
KOMPAS.COM
Menteri Pertanian bersama Bupati Tabanan melaksanakan panen padi di Desa Kelating, Kec. Kerabitan, Tabanan, Bali (9/4/15). 

TRIBUNNEWS.COM – Pengembangan beras organik sebagai produk konsumsi masyarakat terus didorong Kementerian Pertanian. Baru-baru ini Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan pemerintah hendak mengembangkan beras organik untuk berbagai tujuan.

Di antaranya mendorong tingkat konsumsi di Merauke, serta memenuhi pasar Eropa dan Amerika.

“Beras organik kita bantu di Merauke sebanyak 1 juta ton, itu bisa menopang Nusa Tenggara. Sementara sasaran jangka panjangnya ekspor ke Eropa dan Amerika, karena permintaan dari dua negara itu sangat tinggi,” kata Amran di sela-sela kunjungan ke Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis (28/5) lalu.

Beras organik memang tercatat memiliki nilai ekonomi tinggi. Di pasaran, beras organik mencapai harga sekitar 30 ribu per kilogram. Hal tersebut sangat berbeda jauh dengan beras non organik yang hanya mencapai harga Rp 6000 – 8500 per kilogram.

“Padahal capeknya petani sama, mengeluarkan keringatnya sama, dan masa menunggu panennya sama, tapi hasil jualnya beda,” tegas Amran.

Ia pun menyatakan pemerintah telah mendorong berbagai pihak mengembangkan varietas baru, sehingga berbagai macam hasil pertanian organik Indonesia dapat terus berkembang.

Untuk mewujudkan hal itu, Kementan telah membuat beberapa rencana. Selain mendorong pihak universitas mencari varietas baru, penyuluhan pertanian untuk petani pun digalakkan oleh berbagai pihak.

BERITA REKOMENDASI

Tercatat, saat ini pemerintah telah melibatkan sekitar 8.500 mahasiswa untuk menjadi penyuluh pertanian di seluruh Indonesia. Selain itu, 39 ribu anggota Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) pun diandalkan menjadi penyuluh.

Pembangunan dan perbaikan irigasi pun dilakukan Kementan untuk mencapai sasaran, baik untuk beras organik maupun non organik. Kini di seluruh Indonesia pembangunan irigasi telah mencapai 800 ribu hektar. Jumlah pembangunan tersebut meningkat jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang hanya mencapai 2000 hektar.

“Ini baru empat bulan, sudah efektif 800 ribu hektar. Suatu lompatan yang luara biasa dilakukan teman-teman Kementan,” ujar Amran. (advertorial)

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas