Banyuasin, Daerah Nomor 1 UPSUS Kedaulatan Pangan
Peningkatan produksi yang mencapai 38,8 persen menjadi kunci Kabupaten Banyuasin meraih penghargaan dari Kementerian Pertanian tersebut
Penulis: Sponsored Content
TRIBUNNEWS.COM – Kabupaten Banyuasin yang terletak di Sumatera Selatan menempati posisi nomor 1 dalam hal Upaya Khusus (UPSUS) kedaulatan pangan oleh Kementerian Pertanian. Hal itu terjadi karena daerah tersebut mampu meningkatkan produksi pertaniannya secara signifikan.
Dalam rangkaian acara Gelar Teknologi Pertanian Modern Memperingati 1 Tahun Kabinet Kerja yang digelar di Subang, Jawa Barat, Selasa (20/10/2015) silam, Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan penghargaan pada Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian atas prestasi di bidang pertanian tersebut.
Tahun ini Kabupaten Banyuasin mampu meningkatkan produksi pertanian hingga 38,8 persen. Angka tersebut membuat Banyuasin memberikan sumbangsih 30 persen pada stok padi Sumatera Selatan dengan total produksi mencapai 1.268.051 ton padi.
Selain itu, peningkatan produksi tersebut membuat Banyuasin mampu berkontribusi lebih besar dalam hal produksi beras nasional. Cita-cita Presiden Joko Widodo dalam hal kedaulatan pangan bisa diraih dengan Banyuasin sebagai satu daerah unggulan.
Satu hal yang membuat Banyuasin berhasil meraih penghargaan adalah konsistensi. Dengan menjalankan program secara konsisten, Banyuasin bisa memberlakukan dua kali masa tanam dalam satu tahun. Hal itu merupakan dasar bagi peningkatan produksi padi yang terjadi.
Selain itu, seluruh elemen masyarakat juga turut memberikan dukungan. Mulai dari petani, penyuluh pertanian, TNI, mahasiswa, hingga masyarakat umum bergotong royong mendukung penuh program Upaya Khusus (UPSUS).
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin, Syaiful Bakhri, upaya peningkatan hasil produksi pertanian selama ini dikawal ketat oleh pemerintah dengan kerjasama berbagai pihak. Semua itu dilakukan agar hasilnya lebih optimal.
“Sehingga tidak hanya 10 bupati yang menerima penghargaan, tapi juga 10 Dandim dari seluruh Indonesia,” ujar Syaiful.
Sementara Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian mengatakan, keberhasilan ini terjadi berkat usaha dan kerja keras seluruh pihak di Banyuasin, terutama para petani yang tersebar di 19 kecamatan.
Ia pun berpesan pada semua pihak agar terus menjaga semangat kerja yang selama ini telah dijalankan, sehingga ke depannya peningkatan produksi pertanian Banyuasin dapat terus berjalan secara bertahap.
“Saya tidak bosan mengingatkan para petani memanfaatkan dan merawat baik Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang telah dimiliki, sehingga dapat terus mendukung peningkatan produksi pertanian Banyuasin untuk mencapai kedaulatan pangan,” tutur Yan Anton.
Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian menerima penghargaan Upaya Khusus (UPSUS) Swasembada Pangan yang diserahkan langsung Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman di Subang, Jawa Barat, Selasa, (20/10/2015).
Acara Gelar Teknologi Pertanian Modern Memperingati 1 Tahun Kabinet Kerja yang digelar di Subang itu memiliki tema ‘Modernisasi Pertanian untuk Swasembada Pangan’. Bertempat di tengah areal sawah di Desa Gardu Mukti, Kecamatan Tambak Dahan, Menteri Pertanian menyampaikan sambutan berupa rangkuman kinerja Indonesia di bidang pertanian.
Menurut ia, jika semua pihak mendukung program kedaulatan pangan, Indonesia tidak perlu impor beras. Mengutip data hasil kinerja 1 tahun Kementerian Pertanian, Indonesia kini sudah bisa mengekspor beberapa komoditi seperti jagung, bawang merah, dan kacang hijau. Semua itu berkontribusi pada penghematan devisa sebesar Rp 52 triliun.
Selain memberikan sambutan dan melaporkan kinerja, dalam kesempatan tersebut Mentan Amran juga memberikan bantuan Alsintan pada beberapa Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Tani yang terpilih.
Semua itu diberikan bersama-sama dengan didampingi Gubernur Jawa Barat, Kasad TNI, Kepala Badan Litbang Pertanian, Kepala Dinas setempat, Gapoktan, Kelompok Tani, KTNA, HKTI, dan unsur-unsur masyarakat lainnya. (advertorial)