Hadapi Covid-19, Menteri ATR/BPN Ajak Jajarannya Tetap Optimistis
Oleh karena itu, Selasa (31/3/2020), Sofyan Djalil mengimbau jajarannya untuk tetap tenang dan optimis dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah kasus Corona Virus Disease (Covid-19) terus bertambah. Hingga Selasa (13/4/2020) ini, menurut Worldometer, di seluruh dunia jumlahnya telah mencapai 1.862.248 kasus.
Sedangkan di hari yang sama di Indonesia menurut juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19, terdapat 4.557 kasus.
Keadaan tersebut juga disadari oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan A. Djalil.
Oleh karena itu, Selasa (31/3/2020), Sofyan mengimbau jajarannya untuk tetap tenang dan optimis dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini.
Selain itu Sofyan juga mengimbau agar selalu mengikuti petunjuk Pemerintah untuk pencegahan maksimal dan setelahnya bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Berikut adalah pesan Menteri ATR/Kepala BPN kepada seluruh jajaran Kementerian ATR/BPN:
Saudara-saudari, insan Kementerian ATR/BPN yang terhormat,
Seluruh dunia sedang menghadapi musibah Virus Corona. Berbagai negara merespon dengan kebijakan yang sedikit berbeda satu sama lain.
Ada yang cukup rileks seperti Brazil; ada yang dengan lockdown sangat ketat; dan kebanyakan negara (termasuk Indonesia) yang mengadopsi kebijakan kombinasi, antara social distancing (tidak kumpul-kumpul banyak orang), physical distancing (jaga jarak antar orang); work from home(kerja/ibadah di rumah) dan jika perlu, karantina/pembatasan lokal terbatas.
Virus corona sebenarnya adalah sejenis flu yang bisa dicegah dan yang terpapar pada umumnya bisa sembuh sendiri (yang penting daya tahan tubuh kuat).
Risiko tinggi hanya mencakup orang-orang tua atau yang punya penyakit lain, seperti asma, diabetes, TBC dan lain-lain.
Bagaimana sikap kita? Ikuti petunjuk pemerintah, jangan kumpul-kumpul, jaga jarak, pakai masker, sering cuci tangan, dan tinggal di rumah, kecuali sangat penting.
Jangan Panik, jangan takut. Kepanikan dan ketakutan mengaktifkan otak reptil/reptilian brain/brain stem manusia. Kita menjadi tidak bisa berpikir waras . Akibatnya bisa stres "makan tak enak, tidur tak nyenyak" maka daya tahan tubuh akan menurun. Padahal daya tahan tubuh adalah obat yang paling mujarab menghadapi virus corona.
Ada istilah dalam bahasa Inggris "panic kills", alias kepanikan/ketakutan membunuh.
Sebagai orang beriman kita yakin bahwa tidak ada apapun yang terjadi kecuali karena izin Allah. Al Quran menyatakan "Qul laiyushibana illa ma kataballahu lana huwa maulana wa alallahi fal yatawakkalul mu'minin"
"Katakanlah, tidak ada apapun yang terjadi kepada kita, kecuali apa yang telah ditetapkan Allah, Dia sebagai pelindung dan hanya kepada Allah tempat bertawakkal bagi orang-orang yang beriman"
Kesimpulannya, tetap tenang dan optimis menghadapi Virus Corona, ikuti petunjuk Pemerintah untuk pencegahan maksimal dan setelah itu mari kita bertawakal kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa. (*)
Klik link ini untuk baca berita lainnya seputar Kementerian ATR/BPN.