Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Dulu Mafia Berkeley, Sekarang Widjojo Bapak Kependudukan

Keberhasilannya menerapkan program pengendalian kelahiran (KB) membuat Widjojo Nitisastro berpredikat Bapak Kependudukan.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Dulu Mafia Berkeley, Sekarang Widjojo Bapak Kependudukan
Istimewa
Almarhum Prof Dr Widjojo Nitisastro 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Almarhum Prof Dr Widjojo Nitisastro ditetapkan sebagai Bapak Kependudukan Indonesia oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LDFEUI) saat Seminar Nasional Kependudukan di Jakarta, Senin (15/10/12).

Kepala Lembaga Demografi FEUI Sonny Harry Budiutomo Harmadi mengatakan, tanpa Prof Widjojo program KB dan inpresnya, serta pengendalian kependudukan, Indonesia tidak akan seperti sekarang ini.

"Prof Widjojo sebagai ekonom menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi harus disertai pengendalian penduduk," ujarnya kepada wartawan.

Senada, Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Subagyo mengatakan, keberhasilan Prof Widjojo mengangkat isu kependudukan  dalam pembangunan Indonesia di masa lalu, telah memberikan manfaat besar bagi pembangunan Indonesia.
    
"Pemikiran almarhum soal kependudukan masih relevan diaplikasikan saat ini dan menjadi sumber pengetahuan bagi para ahli dan pemerhati masalah kependudukan, dan program KB salah satu gagasan beliau," ujarnya.

Prof. Dr. Widjojo Nitisastro lahir 23 September 1927 dan meninggal di Jakarta, 9 Maret 2012 dalam usia 84 tahun adalah Menteri Indonesia yang dikenal sebagai arsitek utama perekonomian orde baru.

Ia sempat diangkat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional periode 1971-1973 dan Menko Ekuin sekaligus merangkap sebagai Ketua Bappenas pada periode 1973-1978 dan 1978-1983.

Widjojo sering dianggap sebagai pemimpin Mafia Berkeley- julukan yang diberikan kepada sekolompok menteri bidang ekonomi dan keuangan yang menentukan kebijakan ekonomi Indonesia pada masa awal pemerintahan Presiden Soeharto. (Eko Sutriyanto)

BERITA REKOMENDASI

Baca artikel menarik lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas