Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ini Lho Penyebab Kebotakan Pada Pria

Penyebab kebotakan pria secara biologis sudah ditemukan. Pengembangan krem yang langsung mengobati kebotakan pun bakal ditemukan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ini Lho Penyebab Kebotakan Pada Pria
NET

TRIBUNNEWS.COM - Penyebab kebotakan pria secara biologis sudah ditemukan. Dalam sebuah penelitian terhadap pria botak dan tikus laboratorium, ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan protein yang memicu kerontokan rambut.

Dari situ, mereka sedang menuju ke arah pengembangan krem yang langsung mengobati kebotakan. Demikian laporan yang diterbitkan dalam jurnal Science Translational Medicine.

Sebagai mana diketahui, sebagian besar pria mengalami kebotakan di usia paruh baya. Sekitar 80 persen pria mengalami kerontokan rambut sampai usia 70 tahun.

Hormon pria testosteron berperan penting dalam kebotakan. Demikian juga faktor genetik. Keduanya menyebabkan folikel rambut mengerut dan akhirnya menjadi sangat kecil dan tak terlihat mata telanjang. Dan di kepala tampaklah kebotakan.

Ilmuwan dari University of Pennsylvania telah menganalisa gen yang mulai bekerja ketika pria mulai botak. Mereka menemukan kadar protein kunci yang disebut prostaglandin D synthase meningkat dalam sel-sel folikel rambut yang terletak di kulit kepala yang botak, bukan di daerah yang berambut.

Tikus-tikus dalam percobaan memiliki kadar protein itu dalam kadar yang tinggi ketika sepenuhnya botak. Sementara rambut manusia yang ditransplantasi berhenti tumbuh ketika diberikan protein tersebut.

Prof. George Cotsarelis dari departemen dermatologi University of Pennsylvania yang memimpin penelitian itu mengatakan,"Pada dasarnya kami membuktikan bahwa protein prostaglandin meningkat di kulit kepala yang botak pada pria. Protein itu menghambat pertumbuhan rambut. Jadi kami mengidentifikasi target untuk mengobati kebotakan berpola pada pria."

Berita Rekomendasi

Penghambatan pertumbuhan rambut terpicu ketika protein terikat pada sebuah reseptor dalam sel-sel folikel rambut, kata Prof. Cotsarelis. Beberapa obat yang menargetkan protein ini sudah diidentifikasi. Beberapa di antaranya sudah berada dalam tahap uji klinis.

Mereka mengatakan ada potensi untuk mengembangkan obat yang bisa dioleskan ke kulit kepala untuk mencegah kebotakan. Kemungkinan juga rambut bisa tumbuh kembali di kepala yang sudah terlanjur botak.

Tags:
Sumber: Sehat News
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas