Anda Batuk Sepulang dari Timur Tengah? Waspadai MERS-Cov
Jika pulang dari negara-negara Timur Tengah dan mengalami batuk, waspada infeksi Middle East Respiratory Syndrome (MERS-Cov).
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika anda baru saja pulang dari negara-negara Timur Tengah dan mengalami batuk, hendaknya mulai waspada. Bisa jadi infeksi Middle East Respiratory Syndrome (MERS-Cov) mengintai tubuh.
"Hal yang perlu diantisipasi oleh masyarakat yang akan berpergian ke negara-negara tersebut, yaitu jika terdapat demam dan gejala sakit pada saluran pernapasan bagian bawah, seperti batuk, atau sesak napas dalam kurun waktu 14 hari sesudah perjalanan, segera periksakan ke dokter," tutur Kepala Pusat Komunikasi Publik drg. Murti Utami, MPH di Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Untuk melindungi diri dari kejadian penyakit saluran pernapasan, hendaknya lakukan beberapa langkah pencegahan dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk ataupun bersin dan segera buang tisu tersebut ke tempat sampah.
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci, hindari kontak secara dekat dengan orang yang sedang menderita sakit, misalnya ciuman atau penggunaan alat makan/minum bersama dan membersihkan menggunakan desinfektan untuk membersihkan barang-barang yang sering disentuh.
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh corona virus yang disebut Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-Cov), yang pertama kali dilaporkan pada tahun 2012 di Arab Saudi.
Sepanjang tiga bulan, sejak April s.d Juni 2013, jumlah infeksi MERS-Cov di dunia tercatat sebanyak 64 kasus (Saudi Arabia 49 kasus, Italia 3 kasus, United Kingdom 3 kasus, Perancis 2 kasus, Jordania 2 kasus, Qatar 2 kasus, Tunisia 2 kasus, dan Uni Emirat Arab 1 kasus) dengan 38 kematian.
Meski dalam waktu tiga bulan, sejak April s.d Juni 2013, jumlah di dunia tercatat sebanyak 64 kasus, masyarakat Indonesia tetap bisa melakukan perjalanan atau berkunjung ke negara-negara Arabia Peninsula dan sekitarnya.
World Health Organization (WHO) dan Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat tidak akan mengeluarkan surat travel warning tentang kesehatan kepada negara-negara yang terkait dengan MERS-Cov.