Gigi Makin Hancur Gara-gara Trauma Pada Dokter Gigi
Sejak usia 13 tahun an, gigi geraham kiri saya sakit dan pernah ditambal, tetapi gagal. Kegagalan itu memunculkan trauma.
Editor: Anita K Wardhani
Karena terkait penatalaksanaan trauma psikologis, faktor pemahaman kita merupakan point penting dalam upaya meningkatkan kesadaran diri kita. Yang pada gilirannya dapat memunculkan dan meningkatkan porsi niatan serta motivasi tertentu di seluruh diri kita, dalam hal ini terkait rasa trauma Kak Jubaidah di masa lalu terhadap tindakan perawatan kesehatan gigi-geligi serta rongga mulut Kakak. yang pada gilirannya nanti secara tidak langsung mampu menurunkan kadar rasa traumatis kita terhadap sesuatu yang tadinya sedemikian traumatis. Insya Allah.
Nah, terkait kondisi gigi berlubang Kakak tersebut, andai aroma tidak sedap tersebut murni bermuasal dari lubang gigi, maka dugaan sementara saya, telah terjadi proses infeksi tertentu yang melibatkan aktivitas bakteri di dalam sang gigi. Melihat lamanya proses karies yang telah terjadi, ada kemungkinan kerusakannya telah melibatkan jaringan pulpa gigi. Sejauh memungkinkan, kondisi ini dapat dirawat,
Kak.. Gigi tidak harus dicabut. Sesuai hasil pemeriksaan teliti sang dokter nantinya, maka sepanjang kondisinya memungkinkan, gigi akan dipulihkan kesehatannya dan dipertahankan fungsi serta keberadaannya dalam rongga mulut Kakak. Prosesnya dapat dilakukan dalam beberapa tahap perawatan dalam satu kali atau lebih kunjungan ke sang dokter, tergantung kondisi infeksi yang berlangsung.
Saran saya, segeralah memeriksakannya secara langsung ke dokter gigi berkompeten yang sabar dan teliti sesuai pilihan Kakak pribadi, yea.. So, Kakak musti merasa nyaman terhadap sang dokter pilihan Kakak tersebut terlebih dahulu. Harus bisa menentukan dokter mana yang Kakak percayai. Hal ini demi kelancaran serta baiknya kerjasama yang terjalin, nantinya. Merupakan salah satu faktor penentu kelancaran perawatan gigi Kakak nantinya. Kakak dapat memulainya dengan melakukan konsultasi secara terbuka dengan sang dokter sebelum menentukan pilihan dokter serta memulai detail tahapan perawatan.
Pengetahuan merupakan landasan dari pemahaman. Pemahaman dapat melahirkan kesadaran. Kesadaran dapat memunculkan motivasi. Ayo.Kakak bisa!
Oya, Kakak.. merawat kesehatan gigi-geligi dan rongga mulut sang Sesama merupakan tugas, tanggung jawab, serta sumpah profesionalitas kami sebagai dokter gigi. Mohon rasa mindernya dilepaskan, yea.. Silakan berkonsultasi serta memeriksakan kondisi kesehatan gigi-geligi serta rongga mulut Kakak pada kami. Apapun kasusnya, kami akan berusaha semaksimal kami untuk membantu memberikan pelayanan terbaik kami masing-masing bagi setiap Sesama yang datang. Insya Allah.
Demikianlah, Kak.semoga tanggapan saya kali ini bermanfaat. Salam sehat dari saya.