Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penerapan CAM Herbal dan Akupunktur Medik dalam Pelayanan Kesehatan

Penerapan CAM Herbal dan Akupunktur Medik dalam Pelayanan Kesehatan menjadi penting artinya bagi dunia kesehatan

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Penerapan CAM  Herbal dan Akupunktur Medik dalam Pelayanan Kesehatan
IST
PT. SidoMuncul bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Herbal Medik (PDHMI), Persatuan Dokter Spesialis AkupunKtur Medik Indonesia (PDAI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) mengadakan seminar nasional di Swiss Bel Hotel Harbour Bay Batam Minggu (29/9/2013) 

TRIBUNNEWS.COM  BATAM - Penerapan Complimentary Alternative Medicine (CAM) Herbal dan  Akupunktur Medik dalam Pelayanan Kesehatan menjadi penting artinya bagi dunia kesehatan. Untuk mengetahui hasil penelitian dan perkembangan herbal medik juga perkembangan pengobatan komplementer dan alternative (CAM),

PT. SidoMuncul bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Herbal Medik (PDHMI), Persatuan Dokter Spesialis AkupunKtur Medik Indonesia (PDAI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) mengadakan seminar nasional di Swiss Bel Hotel Harbour Bay Batam  Minggu  (29/9/2013)

Hadir  sebagai pembicara  dalam seminar  ini antara lain, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen BPOM RI – Drs.T .Bahdar J. Hamid,Apt,M,Pharm, Direktur Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA – Dr.Abidinsyah Siregar,DHSM,MKes, Presiden Direktur PT. SidoMuncul – Irwan Hidayat, Ketua PDPKT – Prof.dr.Amri Amir,SpF(K) DFM,SH Sp.Ak, PDHMI – dr.Aldrin Neilwan,SpAk,MARS,M.Biomed(Onk),M.Kes, Prof. Dr. Adril Arsyad Neuro Surgion, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi – Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto DFM, SH, M.Si.Sp.F(K),     Imunolog, Peneliti Herbal, Guru Besar Universitas Diponegoro Semarang - Prof. Dr. Edi Dharmana, MSc, PhD, Sp.Park, dan Dr. Sugiarto Puradisastra, bagian Farmakologi Universitas Maranatha Bandung.

Masing-masing pembicara akan membawakan tema yang  berbeda yaitu: Regulasi Obat Herbal di Indonesia, Pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradkom di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Industri Herbal Berbasis GMP, Satu Dasawarsa Pengembangan Pelayanan CAM di Sumatera Utara, Pemanfaatan Herbal dalam Praktek Kedokteran Indonesia, Penanganan HNP Terkini, Saintifikasi Herbal Medik di Indonesia, Uji Manfaat Tolak Angin, dan Uji Toksisitas Subkronik Simunox dan Sari Kunyit.

Seperti diketahui  obat herbal telah digunakan secara empirik oleh masyarakat luas dan dikenal dengan sebutan “Jamu”. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang jamu perlu terus dilakukan oleh pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat yaitu dengan saintifikasi jamu, dalam hal ini penelitian berbasis pelayanan kesehatan. Demikian juga dalam bidang pemanfaatan penyembuhan di luar  obat konvensional yaitu penemuan manfaat menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif.

Seminar diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari dokter-dokter umum, spesialis,  apoteker, pengembang kesehatan tradisional dan akupunktur. Mereka akan mendapatkan akreditasi IDI 13 SKP.

Berita Rekomendasi

Seminar nasional penerapan herbal, akupunktur medik dan CAM ini dibuka Kepala Dinas Kesehatan kota Batam, Ketua Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia wilayah Sumatera dan Ketua IDI cabang Batam.

“Dengan adanya sosialisasi melalui seminar herbal diharapkan dunia kedokteran dan masyarakat di Indonesia mengerti dan mengetahui lebih dekat hasil penelitian perkembangan mengenai obat herbal”,harap Presdir PT. SidoMuncul Irwan Hidayat di sela-sela seminar.

Seperti halnya produk Tolak Angin Sidomuncul yang telah mendapat sertifikat Obat Herbal Terstandar (OHT) dari Badan POM pada tahun 2007. Tolak Angin telah melakukan uji toksisitas  bersama Tim Fakultas Universitas Sanata Dharma yang hasilnya minum Tolak Angin dalam jangka panjang tidak menimbulkan efek samping jika diminum sesuai dosis anjuran (tidak menimbulkan efek toksid bagi organ tubuh). Selain uji toksisitas juga telah dilakukan uji khasiat dibawah tim peneliti Prof. Dr. Edi Dharmana, MSc, PhD, Sp. Park, Imunolog, Peneliti herbal, Guru Besar Universitas Diponegoro.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas