Trombosis, Penggumpalan Darah si Silent Killer yang Diabaikan
Kasus trombosis atau penggumpalan darah yang menyebabkan sumbatan di dalam jaringan arteri atau vena masih kurang disadari.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Di Indonesia, kasus trombosis atau penggumpalan darah yang menyebabkan sumbatan di dalam jaringan arteri atau vena masih kurang disadari. Dan trombosis diketahui sebagai salah satu silent killer.
Dalam rilis yang diterima Tribun, disebutkan, di Amerika Serikat data US Department of Human and Health Sevices mencatat per tahunnya setidaknya 300.000 hingga 600.000 orang terkena trombosis dan 100.000 diantaranya mengalami kematian.
Di negara barat dan Amerika Serikat, trombosis merupakan penyebab kematian utama lebih banyak dibanding kanker.
Prof. Dr. dr. Karmel Lidow Tambunan SpPD, K-HOM, dari Departemen Hematologi dan Onkologi Medik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) mengatakan, sumbatan karena trombosis dapat secara total atau partial.
Kalau sumbatan total pada arteri koroner atau jantung dapat menyebabkan kematian tiba-tiba atau dikenal sebagai serangan jantung, sementara jika sumbatan total pada arteri serebral atau otak maka terjadi kematian karena stroke.
"Inilah kenapa trombosis disebut sebagai silent killer," katanya pada sebuah acara yang digelar MERKS. (*)