Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Banyak yang Masih Mendewakan Dokter

Dokter umum dan dokter gigi juga melakukan aksi dalam bentuk yang berbeda. Mereka tidak ikut aksi turun ke jalan

Penulis: Andy Pribadi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Banyak yang Masih Mendewakan Dokter
ist

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hanya dokter kandungan dan kebidanan saja yang melakukan aksi solidaritas menolak kriminalisasi dokter sekaligus penolakan putusan majelis hakim kasasi yang memvonis 10 bulan untuk tiga dokter di Manado, Sulut.

Dokter umum dan dokter gigi juga melakukan aksi dalam bentuk yang berbeda. Mereka tidak ikut aksi turun ke jalan. Melainkan berdiam diri di rumah dan tidak melakukan pelayanan kesehatan di tempat praktik.

"Kami tidak buat janji dengan pasien, kecuali yang darurat saja," kata drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati.

Bagaimana pandangan dokter pengasuh rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com ini tentang aksi rekan sejawatnya sesama dokter?

"Temen-temen sudah sangat letih.  amat sangat letih. Tidak sekedar fisik, tetapi juga psikis menghadapi tuntutan berlebihan masyarakat terkait dokternya," kata Ririen.

Tuntutan seperti apakah yang dimaksud alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini?

"Masyarakat banyak mendewakan seorang dokter, sekaligus meletakkan harapan setinggi langit, seolah dokter setara Sang Maha Kuasa," kata Ririen.

Berita Rekomendasi

Sementara, dokter juga manusia. Ririen pun 'curhat' bagaimana kondisi dokter sesungguhnya. "
Ketika dokter sudah bekerja siang malam sepenuh diri, dengan perut lapar juga menahan nyeri raga sendiri, tetapi dilarang ngantuk, dilarang merasa letih. Kami masih diduga ini itu," beber Ririen.

Dirinya ucap Ririen, hanya membela dokter yang benar. Bukan sebagian sejawat yang langkahnya bertentangan dengan patokan kode etik kedokteran. Demi Sumpah Dokter dan demi kemanusiaan di pihak medis (sbg dokternya).

"Terlepas dari kejadian yg baru ramai di media, saya sesama rekan sejawat dokter membela dokter manapun yang benar, tetapi dihujat. Bukan membela dokter yang menyalahi kode etik kedokteran," kata Ririen.

Aksi mogok dokter ini berawl dari dugaan malpraktik Dewa Ayu Sasiary Prawan (38), Hendy Siagian (30) dan Hendry Simanjuntak (38). sehingga pasien bernama Julia Fransiska Makatey, meninggal saat melahirkan di RS Prof Kandow, Manado.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas