Menkes Sudah Ingatkan Dokter Tetap Layani Pasien
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengaku memahami perasaan dokter dalam aksi demonstrasi kemarin
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengaku memahami perasaan dokter dalam aksi demonstrasi kemarin. Aksi demo tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas kasus dr Dewa Ayu Sasiary Prawani.
"Kami mengerti perasaan mereka, tetapi aksi solidaritas adalah hak setiap warga negara," kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Nafsiah sudah mengingatkan kepada dokter agar pelayanan tidak terhambat. "Ada yang mengikuti ada yang ngeyel, kalau ada pelayanan terganggu kami telepon," ujar Nafsiah.
Ia mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat serta organisasi profesi agar pelayanan kepada pasien tidak terbengkalai.
Nafsiah lalu menjelaskan, dr Ayu dan teman-temannya berusaha menyelamatkan dua jiwa. Dimana pasien tersebut berasal dari rujukan puskesmas dengan kondisi pecah ketuban.
"Lalu dirujuk ke RS tipe B, dan masih pendidikan, secara prosedur harus diusahakan fokus normal melalui vagina, kalau gawat lalu operasi. Ternyata enggak bisa vagina," ungkapnya.
Terjadi masalah, kata Nafsiah, ketika diajukan ke pengadilan oleh keluarga pasien. Lalu bebas murni di pengadilan negeri. Saat diperiksa di majelis kehormatan dokter juga tidak ada pelanggaran.
Masalah diajukan pengadilan oleh keluarga, bebas murni dan tidak ada pelanggaran "Waktu itu dianggap tidak ada masalah, lalu kasasi ke MA (Mahkamah Agung) tapi enggak ke PT (Pengadilan Tinggi) kita engga tahu. Itu kasusnya 2010," ujarnya.
Ternyata, ujar Nafsiah, pada tahun 2013, MA memutus bersalah dan akhirnya harus masuk penjara. Hal itulah yang membuat simpati dokter lainnya. "Ia berusaha menyelamatkan dua jiwa, bayinya selamat, ibunya tidak, lalu dimasukkan penjara. Maka jadi kebingungan," imbuhnya.
Nafsiah mengatakan keluhan para dokter dimana penanganan pasien sudah sesuai standar tetapi bila nyawa tetap tidak tertolong maka akan dimasukkan ke penjara. "Bagaimana perlindungan kami. Ini bukan (kasus) satu-satunya di beberapa daerah, pasien meninggal dibilang malpraktik dokter dihukum," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan seluruh dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) atau spesialis kandungan di seluruh Indonesia mogok kerja sehari sebagai bentuk solidaritas para dokter atas kasus dr Dewa Ayu Sasiary Prawani.
Dr Dewa Ayu dipidana di Manado karena dituduh melakukan malpraktik dan adapun imbauan mogok kerja sehari muncul dari dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Pengurus Besar Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (PB POGI).