Menggigil Itu Cara Tubuh Melawan Kedinginan
Berikut tiga cara tubuh melawan kondisi suhu dingin yang perlu Anda tahu.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Hujan dan kedingin. Paduan itu banyak dirasakan. Awas waspadalah khusus bagi mereka yang tinggal di kawasan subtropis, suhu yang terlewat rendah dan ekstrem seperti di musim dingin bisa mendatangkan ancaman serius bagi kesehatan.
Lingkungan yang dingin dan basah adalah kondisi yang paling berbahaya bagi pengeluaran panas tubuh. Pasalnya, panas tubuh cenderung untuk lebih mudah keluar, sementara tubuh tidak cukup cepat untuk memproduksi panas yang dapat mengganti panas yang keluar.
Namun, bukan berarti tubuh tidak memiliki mekanisme perlawanan terhadap cuaca yang dingin. Berikut tiga cara tubuh melawan kondisi suhu dingin yang perlu Anda tahu.
1. Menurunkan pengeluaran energi
Saat hampir terserang pilek, tubuh secara alami membutuhkan lebih banyak energi demi menjaganya tetap hangat. Dalam proses ini, tubuh akan mengurangi beberapa konsentrasi ototnya untuk menjadikannya energi. Agar efektif, tubuh menurunkan keaktifan sistem saraf agar untuk mengurangi energi yang dikeluarkan.
"Seiring suhu yang menurun, keaktifan sistem saraf pun menurun sedikit sehingga rangsangan saraf bagi otot pun juga menurun," ujar pendiri dan pelatih utama Runner Academy, Matt Johnson.
2. Menurunkan aliran darah
"Suhu dingin akan membuat pembuluh darah menyempit dan aliran darah pun menjadi terhambat," ujar pakar fisiologi US Army Research Institute of Enviromental Science, John Castellani.
Aliran darah yang pertama kali menurun adalah pada kulit dan bagian tubuh tepi, termasuk jari, tangan, dan kaki. Inilah kenapa bagian tersebut paling mudah menjadi dingin saat tubuh kedinginan.
3. Menggigil
Dalam usaha mengembalikan suhunya, tubuh secara otomatis akan melakukan gerakan antar-otot dan organ untuk menciptakan guncangan dalam tubuh, yang dikenal dengan istilah menggigil. Kendati demikian, menurut Johnson, cara ini kurang efisien mengingat menggigil akan membuang lebih banyak energi.
Gejala pilek mungkin bisa dialami siapa saja, tetapi ada kecenderungan bagi beberapa orang yang mungkin mengalami masalah tambahan darinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.