Tiga Risiko Kesehatan di Balik Gurihnya Kentang Goreng
Di baliknya gurihnya kentang goreng, ada tiga risiko gangguan keeehatan yang mengintai pelahapnya.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Kentang goreng memang sudah lama memiliki reputasi buruk. Rasanya yang gurih dan nikmat memang cocok disantap saat santai. Namun, jika Anda mengkonsumsinya terlalu banyak, itu bukanlah hal yang baik. Berikut 3 alasan mengapa Anda sebaiknya tidak makan kentang goreng.
Lemak Jenuh
Siapa yang bisa menolak sajian french fries panas yang dihidangkan bersama mayones atau saus tomat? Tapi tahukah Anda, di dalam makanan yang "enak" itu terdapat banyak lemak jahat atau lemak jenuh. Memang, sih , tidak semua jenis lemak itu buruk. Ada juga beberapa jenis lemak yang baik untuk kesehatan.
Tapi jenis lemak jenuh, lemak yang ada pada makanan ini, merupakan pencetus utama dari penyakit kanker, diabetes, dan jantung, di mana secara langsung terkait dengan penyumbatan arteri. Ketika Anda mengkonsumsi lemak ini, mereka membuat platelet dalam aliran darah Anda.
Hal ini membuat trombosit sedikit lengket kemudian membentuk gumpalan yang terhubung ke dinding arteri yang memasok daerah vital tubuh Anda dengan oksigen dan nutrisi. Gumpalan kecil ini membuat dinding plak yang akhirnya akan menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Berbeda dengan lemak baik, seperti minyak nabati (termasuk minyak zaitun dan bunga matahari), yang benar-benar memiliki efek perlindungan pada kesehatan.
Kerusakan yang dilakukan oleh lemak jenuh bisa Anda temukan dalam margarin, minyak sayur, dan segala sesuatu yang terhidrogenasi parsial.
Lemak jenuh juga telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low density lipoprotein . Lemak ini juga bisa tinggal di tubuh lebih lama dan meningkatkan sirkulasi darah trigliserida yang menurunkan kolesterol baik atau high density lipoprotein .
Karbohidrat Buruk
Pati pada kentang terdiri dari karbohidrat sederhana. Kebanyakan kentang goreng dibuat darikentang putih yang terbukti lebih mudah mengkonversi dalam tubuh dalam bentuk gula.Ketika tubuh Anda membutuhkan karbohidrat dalam waktu cepat, gula ini dipaksa "menyerap" agar bisa segera digunakan sebagai energi.
Jika tidak, gula akan disimpan dalam bentuk lemak. Kecuali jika Anda mengkonsumsinya sebelum berolahraga berat atau setelahnya, gula itu mungkin bisa langsung terurai. Namun jika Anda mengkonsumsinya dalam jumlah banyak tanpa melakukan aktivitas yang besar, karbohidrat akan dengan cepat mengkonversi menjadi gula yang tinggi dan menyebabkan peningkatan produksi insulin dalam tubuh. Jika pasokan insulan terus melonjak, resistensi insulin juga terus berkembang dan tubuh lebih berisiko tinggi terhadap penyakit jantung dan diabetes.
Lemak Trans
Lemak trans adalah lemak yang berasal dari pemanasam minyak nabati. Sama seperti lemak jenuh, asam lemak trans pada kentang goreng juga berisiko tinggi menyebabkan penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Lemak trans bertindak sebagai karsinogen dalam tubuh. Kentang goreng yang memilikitingkat akrilamida tinggi, juga diklaim sebagai zat penyebab kanker. Meskipun belum ada hasil yang konklusif mengenai hubungan antara anak-anak yang sering mengkonsumsi kentang goreng dan kanker, tapi para ahli kesehatan menyarankan agar mereka menghindari makanan ini.
Mengingat, setiap tahun kanker pada anak-anak terus meningkat di usia 3-5 tahun.