Semakin Sering Makan Bagus untuk Kontrol Gula Darah
Pola makan yang berkaitan dengan frekuensi makan ternyata sangat berpengaruh terhadap kontrol gula darah.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Pola makan yang berkaitan dengan frekuensi makan ternyata sangat berpengaruh terhadap kontrol gula darah. Berbagai studi dan kehidupan sehari-hari membuktikan bahwa semakin banyak frekuensi makan akan semakin bagus bagi kontrol gula darah.
Misalnya, porsi makan seseorang sebanyak 1500 kal sehari. "Kalori sejumlah ini akan lebih bagus jika dikonsumsi dalam 6 kali frekuensi makan ketimbang 2-3 kali, karena akan memberikan kontrol gula darah yang lebih bagus," jelas Dr. Widjaja Lukito, SpGK, PhD, saat jumpa pers SoyJoy Conference 2014, Sabtu (5/4) lalu, di Jakarta.
Ini karena frekuensi makan yang lebih sedikit (lebih jarang) akan membuat fluktuasi gula darah menjadi sangat tajam.
"Ibaratnya terjadi tsunami gula darah dan insulin, yang dalam jangka panjang tidak baik bagi kesehatan," lanjut Widjaja. Oleh karena itu, Widjaja menyarankan, sebaiknya makan dalam jumlah kalori yang terbagi sesering mungkin dalam sehari, sehingga tidak menimbulkan fluktuasi kadar gula darah dan insulin yang terlalu tinggi.
Secara umum, konsep pola makan yang disarankan adalah makan sebelum lapar, dan berhenti sebelum kenyang. Namun, kata Widjaja, ini tidak bisa berdiri sendiri.
"Harus dilihat dalam konteks yang lebih luas, karena kontrol gula darah tidak hanya dilihat dari pola makan atau frekuensi makan , tapi juga porsi yang sebaiknya tidak terlalu besar," jelasnya.
Selain itu, keragaman menu, kualitas makanan (tidak tinggi lemak, tinggi serat, rendah gula, dan sebagainya) juga harus diperhatikan. Semua ini harus djalankan terintegrasi dan mengacu kepada pola makan gizi seimbang.(Hasto Prianggoro/Tabloidnova.com)