Vegetarian Bukan Diet untuk Menurunkan Berat Badan
Tak sedikit pula orang yang berharap tubuhnya tetap langsing setelah mengadopsi pola makan vegetarian.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Pola makan hanya mengonsumsi sumber makanan nabati alias vegetarian dipercaya banyak orang bisa membuat tubuh lebih sehat. Tak sedikit pula orang yang berharap tubuhnya tetap langsing setelah mengadopsi pola makan ini.
Pola hidup vegetarian ini diadopsi dipilih karena alasan budaya, agama, atau etis. Bisa juga karena dengan menghindari konsumsi daging merah, ayam, seafood atau produk hewan lain membantu kita hidup lebih sehat.
"Vegetarian adalah sebuah pilihan gaya hidup, bukan diet untuk penurunan berat badan," kata Katherine Zeratsky, RD, LD, ahli nutrisi dari Mayo Clinic, AS.
Banyak riset membuktikan bahwa pola hidup vegetarian membuat banyak orang jadi lebih langsing dibandingkan bukan vegetarian. "Ini disebabkan pola makan vegetarian terdiri dari makanan yang mengandung lemak tak jenuh dan lebih banyak mengonsumsi sayur, buah, biji-bijian dan protein yang lebih mengenyangkan namun kandungan kalorinya lebih sedikit," ujar Zeratsky.
Meskipun begitu, ia mengingatkan bahwa vegetarian itu tidak otomatis rendah kalori. "Anda tetap bisa mengalami kenaikan berat badan jika porsi makanannya sangat besar atau mengasup makanan atau minuman tinggi kalori dalam jumlah banyak seperti minuman atau makanan manis. Sejumlah makanan yang diberi vegetarian bisa saja tinggi kalori dan lemak. Misalnya hotdog kedelai, keju kedelai dan snack bar," katanya.
Menurutnya, mencapai dan menjaga berat badan sehat itu kuncinya ada pada pola makan sehat dengan keseimbangan antara kalori yang diasup dan dibakar.
"Vegetarian seperti halnya nonvegetarian bisa memilih langkah tak sehat yang menyebabkan kenaikan berat badan seperti makan dalam porsi besar makanan tinggi kalori atau makanan yang tak mengandung gizi. Oleh karena itu, pola makan vegetarian pun tetap perlu direncanakan agar cukup kadar nutrisinya," katanya.