Menggali Ilmu Kesehatan Tak Cukup Kalau Hanya Baca Buku
Dokter dan tenaga medis diharapkan memperkaya khasanah mereka terkait informasi termutakhir itu.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Geliat dunia medis yang kian dinamis seiring perkembangan ilmu pengetahuan. Dokter dan tenaga medis diharapkan memperkaya khasanah mereka terkait informasi termutakhir itu.
Caranya tak cukup membaca buku saja, namun juga aktif menggali informasi yang dapat ditemui secara daring melalui sumber terpercaya.
Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron menyampaikan hal tersebut saat peluncuran situs informasi digital kesehatan Univadis, Kamis (22/5/2014) siang.
"Baca buku saja tidak cukup karena isunya sudah tertinggal 1-2 tahun. Sementara informasi kesehatan selalu terbaharui dengan cepatnya," ujarnya.
Sebab itu, ia sangat menyambut baik kehadiran Univadis yang diterbitkan oleh Merck Sharp dan Dohme Indonesia. Melalui situs www.univadis.co.id, dokter, perawat, apoteker, dan tenaga medis lainnya dapat mengakses informasi ilmiah dan berita kedokteran seperti jurnal, artikel evidence based medicine, ataupun video secara gratis.
Layanan ini juga dapat diakses melalui aplikasi ponsel pintar, tablet, dan komputer.
Ali menambahkan sebaiknya peluncuran layanan juga didukung dengan pelatihan menyaring informasi bagi pengguna. Ini mengingat banyaknya informasi yang tersaji di situs tersebut.
"Sehingga tidak terjadi misleading, dan lebih mengehemat waktu serta cost effective," katanya.
Di samping itu, Ali berharap konten Univadis dapat terus diperbaharui, khususnya jurnal.