Kesalahan Cara Diet yang Justru Bikin Badan Tambah Gendut
Salah cara diet bukannya bikin badan jadi langsing tapi malah tambah gemuk.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Saat akan menurunkan berat badan, diet adalah cara umum yang dilakukan oleh banyak orang terutama wanita. Tak heran, jika seiring waktu, metode diet selalu datang dan pergi, masing-masing menawarkan pola yang diklaim aman dan lebih ampuh merampingkan.
Salah satu metode diet yang paling marak diterapkan oleh banyak orang adalah mengurangi frekuensi makanan. Jika dalam satu hari idealnya Anda makan 3 kali, saat diet Anda hanya makan dua atau bahkan satu kali sehari.
"Sebenarnya tidak cuma tiga kali, malah makan itu harusnya sehari sampai enam kali. Tiga kali makan besar, tiga kali snack," kata Inge Permadhi, Dokter Gizi, saat pembukaan suatu bakery beberapa waktu lalu di Jakarta.
Inge mengatakan, sedang diet atau tidak, seharusnya seseorang tidak mengurangi frekuensi makan, terutama makan besar. Sebab, menahan lapar dan mengurangi frekuensi makan hanya akan menurunkan gula darah. Nah, kalau mengudap sebenarnya berfungsi untuk membantu menstabilkan gula darah sebelum waktu makan besar.
"Ketika makan tidak terjadwal, maka naik-turun gula darah akan sangat tinggi. Rasa lapar berlebihan memicu peningkatan gula darah yang sangat tinggi, akibatnya insulin pun keluar untuk menurunkan gula darah. Ketika Anda melewati waktu makan untuk kali selanjutnya, otomatis gula darah akan semakin rendah, dan rasa lapar meningkat. Begitu seterusnya," ujarnya.
Melewatkan waktu makan bisa menyebabkan Anda mengonsumsi dalam porsi yang lebih besar dan berlebihan. Niat awal ingin menurunkan berat badan, bisa berakhir dengan tubuh yang terus menggemuk. Diet maunya langsing malah gendut.
"Intinya, mau diet atau tidak, jangan pernah skip waktu makan. Namun, kalau berat badan Anda terbilang normal, maka bisa saja melewatkan waktu snack, tapi bukan waktu makan besar," sarannya. (Christina Andhika Setyanti)