Carpal Tunnel Syndrome Intai Pemudik yang Terjebak Macet
Terjadi karena gerakan naik turun berulang atau getaran terus-menerus di pergelangan tangan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di dunia otomotif salah satu problem yang paling banyak terjadi adalah Carpal Tunnel Syndrome. Terjadi karena gerakan naik turun berulang atau getaran terus-menerus di pergelangan tangan.
“Dulu awalnya banyak dialami pekerja di bengkel karena sering kerja pakai obeng. Kini bisa dialami semua orang. Karena naik motor sampai gadget,” jelas dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), spesialis saraf dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jadi tak hanya saat musim libur Lebaran saja, problem ini mengancam setiap waktu. Gejalanya cukup mudah dideteksi, seperti kesemutan, jari-jari tangan atau kaki kebas atau mati rasa, kalau makin parah pergelangan tangan dan telapak jadi lemah.
“Bisa diantisipasi dengan mengatur dan menjaga posisi duduk, jangan sampai tertekuk. Makin baik posisi sandaran, tugas otot yang menahan tubuh saat bersandar makin berkurang,” saran Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, Sp.S(K), M.S, Ketua Umum PERDOSSI.
Prinsip safety driving dan riding yang mengharuskan istirahat tiap 2 jam sekali, juga dimaksudkan untuk mencegah tekanan terlalu besar pada saraf dan otot tubuh. Apalagi di musim liburan, perjalanan jauh dan macet.
“Lakukan break selama beberapa menit agar saraf tidak kejepit dan sendi enggak kaku. Untuk sopir, secara periodik lakukan peregangan saat istirahat,” imbuh dr. Luthy.