Serangan Virus Ebola di Afrika Barat Belum Ditemukan di Indonesia
idak adanya akses langsung di tiga negara di Afrika bagian barat menyebabkan penyebarannya tidak sampai ke Indonesia.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak adanya akses langsung di tiga negara di Afrika bagian barat, yakni Guinea, Liberia dan Sierra Leone menyebabkan penyebarannya tidak sampai ke Indonesia. Meski demikian, Kementerian Kesehatan tetap berjaga-jaga jika saja masuk Indonesia.
"Untuk penyebaran virus ebola kita waspadai, laboratorium telah disiagakan. Jadi kalau ada orang yang gejala langsung diperiksa untuk mengetahui benar tidaknya," kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi seusai halal bi halal di Kementerian Kesehatan RI, Senin (4/8/2014).
Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan travel warning.
"Jadi kalau ke sana kita sudah beritahukan adanya penyebaran virus itu, cara penularannya yakni penularan kontak langsung dan melalui cairan. Jadi diminta hati-hati," kata Nafsiah.
Nafsiah menyebut, presiden di negara itu dan badan kesehatan dunia (WHO) melakukan tindakan agar yang sudah tertular tidak ke luar negeri. Dilaporkan virus Ebola membunuh kurang lebih 650 orang dengan jumlah kasus lebih dari 1.200. Negara yang diserang adalah Guinea, Liberia dan Sierra Leone.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) RI, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengatakan virus Ebola di Afrika ini sebenarnya juga sudah pernah masuk ke Asia.
Ada lima spesies virus dari Genus Ebola yakni Bundibugyo ebolavirus (BDBV), Zaire ebolavirus (EBOV), Reston ebolavirus (RESTV), Sudan ebolavirus (SUDV) dan Taï Forest ebolavirus (TAFV). Nah, virus yang memicu kematian di Afrika itu adalah genus BDBV, EBOV, dan SUDV.
"Di Asia yang ditemukan hanyalah RESTV yang pernah ditemukan di Philipina dan Tiongkok tapi jenis ini mungkin telah menginfeksi manusia tapi tidak menimbulkan kesakitan dan kematian," tutur Tjandra.
Ebola memang sempat mewabah di Filipina pada tahun 1980-an dan 1990-an, namun bukan menyerang manusia. Saat itu, ebola di Filipina menyerang jenis monyet macaque monkeys (Macaca fascicularis). Selain monyet, virus ebola yang ada di Tiongkok pun sempat pula ditemukan pada babi. (Eko Sutriyanto)