Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Banyak yang Menganggap Tabu Menyimpan Tali Pusar untuk Stem Cell

Layanan stem cellgencar ditawarkan pada ibu-ibu hamil di Surabaya.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Banyak yang Menganggap Tabu Menyimpan Tali Pusar untuk Stem Cell
net
Proses pengolahan sampel yang dijadikan bahan baku stem cell di laboratorium Insitute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa (16/9/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Layanan stem cell dengan memanfaatkan sel induk (sel punca) yang tumbuh menggantikan sel-sel rusak yang diinginkan gencar ditawarkan pada ibu-ibu hamil di Surabaya.

Stem cell (sel punca) itu diambil dari tali pusar bayi beberapa saat setelah proses kelahiran. Sel ini yang kemudian disimpan dan dipergunakan untuk pengobatan. Banyak pasien yang mendapatkan pengobatan stemsel cell. Umumnya pasien-pasien penyakit tulang.  

Namun demikian, masyarakat umum masih belum paham pentingnya darah tali pusar untuk membuat stem cell.
Ada anggapan masyarakat Jawa bahwa tabu memanfaatkan tali pusar.Karena dalam tradisi Jawa, tali pusar harus dibawa pulang dan ditanam di rumah.

Karena itu, Satria Perusahaan asal Singapura, Cordlife pendekatan kepada kaum ibu, terutama ibu hamil agar memanfaatkan sistem stem cell ini. Di Surabaya, perusahaan ini sudah ada sejak 2008.

"Kami ada perwakilan di Surabaya, namun penyimpanan tetap di Surabaya. Kami punya laboratorium di bilangan Jakarta Selatan," terang Konsultan Cordlife Surabaya, Gregorius Satria, Kamis (18/9).

Cordlife mematok harga Rp 11 juta untuk layanan satu bulan awal.  

Layanan ini meliputi pengambilan darah, pemeriksaan ibu, hingga pengiriman ke laboratorium dan lokasi penyimpanan.

Berita Rekomendasi

Di Surabaya, ada tambahan biaya Rp 2 juta untuk ongkos kirim menggunakan pesawat.

Tahun-tahun selanjutnya klien dikenakan biaya simpan sebesar Rp 1,5 juta ditambah pajak penjualan (PPn).

Masih menurut Satria, dalam satu bulan rata-rata ada 20 hingga 25 ibu di Surabaya yang menitipkan darah tali pusar.

Sementara di seluruh Indonesia, lebih dari 4.000 klien menyimpan darah tali pusar di Cordlife.

"Di Singapura, kami sudah merilis lebih dari 250 sample darah tali pusar untuk digunakan pemiliknya," tambah Satria.

Beruntung sebagian besar rumah sakit di Surabaya memberi fasilitas media informasi Cordlife.

"Rumah sakit tersebut bukan menjual produk kami. Tapi mereka welcome media informasi kami ada di tempat mereka," katanya.

Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas