Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Berharap Jokowi Tidak Gemuk dengan Perut Buncit

"Jadi marilah kita mendoakan presiden yang sekarang mampu menjaga berat badannya," dr. Grace.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Berharap Jokowi Tidak Gemuk dengan Perut Buncit
Tribunnews/Dany Permana
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan terkait kabinet pemerintahannya kepada wartawan usai menerima kunjungan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2014). Setelah didesak wartawan Jokowi menyatakan akan sesegera mungkin mengumumkan susunan kabinet dalam pemerintahannya. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak orang yang masih mengaitkan antara kegemukan dengan kesuksesan berkarier, terutama pada pria. Bahkan orang berkedudukan tinggi yang tampak kurus sering dianggap kurang berwibawa. Bagaimana dengan Presiden Jokowi, akankah ia juga mengalami kegemukan setelah menjadi orang nomor satu di negeri ini?

Jokowi yang kini memiliki berat badan 54 kg, menurut dr.Grace Judio-Kahls, MsC, ahli fisiologi dari klinik lightHouse, sebenarnya bisa saja menaikkan berat badannya, tapi jangan sampai kebablasan.

"Jokowi mengemban beban berat memimpin negara dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa. Diperlukan pemimpin yang memiliki stamina dan kondisi kesehatan prima jika ingin sukses menjalankan program-program yang diusungnya saat pilpres kemarin," katanya dalam siaran pers yang diterima Rabu (22/10/14).

Grace mengatakan, kecenderungan untuk gemuk mungkin saja dialami oleh Jokowi. Ia menggambarkan bagaimana mantan Presiden SBY yang terlihat lebih gemuk di akhir masa jabatannya.

“Pada laki-laki biasanya perut menjadi ‘karir meter,’ semakin sukses dalam berkarir, semakin maju pula perutnya,” kata konsultan dan pengamat gaya hidup yang juga banyak menangani berbagai pasien, termasuk politisi ini.

Meski demikian, Grace berharap agar Jokowi tetap langsing. "Alasan pertama tentunya sehat. Menjaga tubuh tetap fit dan sehat akan sangat membantu Jokowi menjalankan tugasnya sebagai presiden untuk 5 tahun ke depan. Tekanan politik tentunya dapat menimbulkan stres yang bisa berujung pada naiknya tekanan darah. Bila kondisi ini tidak didukung dengan pola makan yang sehat, maka risiko gangguan kesehatan akan meningkat," katanya.

Dengan tubuh yang ramping, Grace menilai Jokowi akan lebih gesit melakukan blusukan. Menurutnya kelebihan berat badan hanya akan mengganggu aktivitas semacam ini. Ia menambahkan, postur gemuk dan perut buncit justru akan menjauhkan Jokowi dari citra dan gaya Jokowi yang ingin melayani masyarakat.

Berita Rekomendasi

"Tentunya Anda lebih menginginkan presiden yang sehat dan bukan yang “tampak gagah” dengan perut besarnya, bukan? Jadi marilah kita mendoakan presiden yang sekarang mampu menjaga berat badannya," tandasnya.

Sumber: Kompas.com    

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas